Isak Tangis Sambut Jenazah Putri Wahyuni, korban Sriwijaya Air
MP, PEKANBARU – Kedatangan jenazah Putri Wahyuni, salah seorang korban pesawat jatuh Sriwijaya Air, disambut isak tangis keluarga dan kerabat di rumah duka, Jalan Sembilang, Gang Pinang, Kelurahan Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru, Minggu (17/1/2021) siang.
Putri Wahyuni Effendi menjadi korban pesawat jatuh Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak bersama suaminya, Ihsan Adhlan Hakim. Hanya saja almarhum Ihsan dimakamkan di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Keduanya menjadi korban dalam tragedi pesawat Sriwijaya Air yang berencana berangkat ke Pontianak, dalam rangka kenduri “Unduh Mantu” di rumah orang tua Ihsan.
Namun pasangan pengantin baru ini tidak pernah sampai orangtua sang suami. Pesawat dengan kode penerbangan JS 182 yang mereka tumpangi jatuh di perairan Pulau Seribu, Jakarta.
Kedua pasangan suami istri (pasutri) ini teridentifikasi berkat pencocokan atau uji DNA dari kedua orangtua mereka masing masing.
Tadi siang, jenazah almarhumah putri wahyuni effendi tiba di rumah duka minggu siang menggunakan mobil Ambulan milik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Atas permintaan keluarga, peti jenazah diturunkan dari mobil ambulance untuk di semayamkan sejenak di rumah duka.
Usai disalatkan di masjid terdekat, jenazah putri wahyuni kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Llmbungan, tidak jauh dari rumah duka.
Aulia Riski, kakak kandung korban kepada wartawan mengucapkan terimakasih kepada maskapai penerbangan Sriwijaya Air yang telah bertanggung jawab dan telah melakukan kewajibannya.
“Kami berharap apapun tanggung jawab ke depannya bisa diselesaikan juga. Kami dari pihak keluarga sudah sangat bersukur sudah ditemukan jenazahnya dan dikuburkan dengan lancar,” ucapnya. * (Alex Sandra/mahasiswa Ilmu Komunikasi, Persada Bunda Pekanbaru)