Pendiri Yayasan Tunas Bangsa, Sir Harry Minta Semua Dukung Kemajuan Sekolah

0 257

MP, PEKANBARU – Menjadi kebanggaan Pendiri Sekolah Tunas Bangsa, Sir Harry saat berkunjung ke sekolah yang terletak di Jalan Lokomotif Pekanbaru.

Betapa tidak sekolah yang tadinya hanya Play Group,TK dan SD kini telah memiliki SMP pada tahun 2016 dan SMA pada tahun 2019. Dan kini Sekolah Tunas Bangsa terus berbenah diri menuju sekolah favorit di Kota Pekanbaru.

Diakuinya, Sir Harry lama tidak terlihat di Sekolah Tunas Bangsa. Sejak Pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020 lalu, Sir Harry jarang sekali berkunjung ke Sekolah Tunas Bangsa. Sebagai Pendiri Sekolah Tunas Bangsa, Sir Harry tidak pernah menyombongkan diri dan selalu low profile.

Saat berkunjung ke Sekolah Tunas Bangsa, Sir Harry menerima kami dengan senyum dan sangat ramah.

“Saya ada kegiatan di Jakarta dan lebih banyak berdomisili di Jakarta, sesekali ada datang ke sekolah, tetapi karena Covid-19, dan anak didik belajar online, jadi hanya bertemu guru dan staf sekolah saja. Rindu suasana seperti dulu lagi, semoga Covid-19 cepat berlalu dan semua bisa kembali seperti sedia kala,” tuturnya memulai perbincangan dengan awak media.

Namun, diakui Sir Harry, sekolah sekarang sudah bertambah bagus, semua ruangan telah dipasang wallpaper oleh pengurus yayasan yang baru, tempat bermain dan ruangan lain juga terlihat bersih dan tertata rapi,” katanya sambil mengajak kami berkeliling melihat suasana sekolah.

Semua ruang kelas seperti diutarakan Sir Harry, telah terpasang wallpaper dan meja telah dicat ulang, sehingga terkesan rapi dan bersih.


Raut bangga tampak dari wajah Sir Harry. Dia pun berkata “Saya tidak salah memilih kawan dalam mengelola Sekolah Tunas Bangsa, Pak Susanto adalah orang yang tepat dalam menjalankan operasional sekolah ini, saya yakin Pak Susanto mampu bekerja dengan baik dalam memajukan Sekolah Tunas Bangsa”.

Adakah sesuatu yang membuat Sir Harry datang saat ini ke Pekanbaru, terutama ke Sekolah Tunas Bangsa? Beliau hanya tersenyum seolah paham akan pertanyaan kami.

Setiap bulan saya selalu datang ke Pekanbaru, juga ke sekolah Tunas Bangsa. “Saat ini kebetulan tahun ajaran baru, saya menyempatkan diri untuk hadir dan bertatap muka dengan guru dan staf baik administrasi maupun cs di sini. Dalam kegiatan sekolah, Pak Susanto telah menjalankan prosedur dan manajemen dengan baik, dengan memberikan penilaian kinerja baik pengurus yayasan, guru maupun staf,” terangnya.

Ditambahkannya, ada pergantian kepengurusan di yayasan. “Ada pergantian kepengurusan dan keputusan Pak Susanto adalah keputusan saya, semua dilakukan untuk membawa Sekolah Tunas Bangsa ke masa yang lebih baik ke depannya,” tambahnya.

Pengantian kepengurusan yayasan dari sebelumnya, Rentina Manurung S Pd sebagai Ketua Yayasan telah berhenti pada tanggal 16 Juli 2021, dan diganti Hendra Saputra S Pd.

Sir Harry berharap semua pihak harus saling mendukung dalam kerjasama untuk kemajuan sekolah, bagi pihak yang diganti, sebaiknya menerima dengan lapang dada, karena beban kerja telah diberikan kepada yang menggantikan. Peralihan jabatan harus diartikan sebagai peralihan amanah.

“Perlu dipahami amanah dan kekuasaan itu berbeda, kalau jabatan dijalankan sebagai amanah, maka yang menjalankan akan melakukannya dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya.

Dalam filosofi hidup Sir Harry, jika berlian tertutup oleh kotoran, saat diangkat dia akan berkilau. Namun kalau berlian imitasi maka kilaunya akan pudar. Seorang manusia dinilai akhlaknya, jika dia pemimpin yang baik, saya yakin dia akan tetap berkilau, memberi pancaran sinar yang baik dimanapun berada.

Sebagai penutup perbincangan, Sir Harry mengatakan: ”Saya akan selalu ada untuk Tunas Bangsa, karena saya Tunas Bangsa.” * (Marden)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.