Bandara Tanpa Perangkat Negara Dipaparkan Menhan, PT Indonesia Morowali Industrial Park Buka Suara

DERAKPOST.COM – Isu serius kembali mengemuka setelah terungkap bahwa Bandara yang dikelola PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, beroperasi tanpa kehadiran perangkat negara seperti Bea Cukai, Imigrasi, dan aparat pengawas penerbangan. Sejumlah pejabat negara bahkan menyebut keberadaan bandara itu “seperti negara dalam negara.”

Dikutip dari laman Bukamatanews. Pihak manajemen PT IMIP menyatakan siap membuka dialog dan memberikan klarifikasi. Dalam pernyataan resminya, perusahaan menegaskan bahwa status bandara memang merupakan bandara khusus (private airport) dan operasionalnya telah sesuai izin yang berlaku.

Namun demikian, IMIP mengaku akan menghormati keputusan pemerintah pusat untuk melakukan audit regulasi dan mengundang aparat terkait ke lapangan guna memastikan semua prosedur terpenuhi.

Direktur Komunikasi PT IMIP, dalam sesi wawancara dengan media nasional, mengatakan bahwa penggunaan bandara tersebut selama ini hanya untuk keperluan logistik internal perusahaan dan trnsportasi pekerja, bukan bandara umum. “Kami membangun fasilitas ini untuk mendukung kegiatan industri — bukan untuk menggantikan bandara publik,” ujar dia.

Meski demikian, perusahaan memahami kekhawatiran atas kedaulatan negara dan akan bekerja sama dengan otoritas untuk melengkapi semua regulasi jika diperlukan.

Kementerian dan pihak berwenang telah diminta meninjau kembali status bandara ini serta menegaskan bahwa tidak boleh ada fasilitas strategis yang beroperasi tanpa pengawasan negara. Beberapa legislator bahkan mendesak agar PT IMIP dievaluasi secara menyeluruh dan bila terbukti melanggar, diberi sanksi sesuai hukum.

Situasi ini menarik perhatian publik luas. Banyak kalangan menilai bahwa kasus Bandara IMIP menjadi ujian serius terhadap komitmen negara menjaga kedaulatan dan penegakan regulasi, terutama di kawasan industri besar yang dikelola swasta. (Dairul)