Wakil Kepala BP Batam Terima Kunjungan Kerja Civil Service College Singapore

0 354

 

BATAM, Derakpost.com- Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto menerima kunjungan kerja Civil Service College Singapura, Rabu (18/5/2022) bertempat di Ruang Presentasi, Gedung Marketing Centre BP Batam.

Rombongan yang berjumlah 30 orang ini dipimpin oleh Consul General of the Republic of Singapore in Batam, Mark Low. Civil Service College Singapore adalah perguruan tinggi untuk pegawai pemerintah di Singapura dan merupa dewan hukum di bawah Divisi Layanan Publik, Kantor Perdana Menteri, Pemerintah Singapura.

Wakil Kepala BP Batam Purwiyanto, didampingi Anggota Bidang Pengusaha Wan Darussalam; Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Irfan Syakir Widyasa dan Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait menyambut baik kedatangan Rombongan Civil Service College Singapore.

Consul General of the Republic of Singapore in Batam, Mark Low menyampaikan tujuan dari kunjungan kerja Civil Service College Singapore (CSC) ke BP Batam untuk mempererat hubungan baik antara Batam dengan Singapura.

“Kami senang sekali dapat hadir disini untuk melakukan kunjungan ke BP Batam setelah dua tahun penutupan perbatasan dikarenakan pandemi Covid-19, banyak sekali yang ingin kita ketahui tentang perkembangan Batam, kami melihat projek pengembangan Batam sangat pesat, mulai dari proyek pengembangan Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batu Ampar serta Infrastruktur lainnya yang dibangun oleh BP Batam. Kami ingin berkolaborasi serta dapat sharing dan bertukar pikiran untuk peningkatan ekonomi serta menjalin hubungan baik antara Batam dan Singapura,” kata Mark Low.

Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto, dalam sambutannya mengatakan, merupakan suatu kehormatan bagi Batam dan BP Batam untuk dikunjungi oleh para pegawai negeri sipil muda Singapura. Pada masa pandemi Batam dapat bertahan dan pertumbuhan ekonomi di Batam juga melebihi ekonomi nasional.

“Pertumbuhan ekonomi Batam pada 2021 sebesar 4,75 persen yang dinilai luar biasa di masa pandemi saat ini mampu mengungguli pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen. Hal ini tidak mudah, namun berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan di Batam, pertumbuhan ekonomi yang positif ini dapat terwujud,” katanya.

Ia juga menyampaikan, Industrialisasi juga membantu percepatan ekspansi ekonomi. Batam telah memiliki 30 kawasan industri dan terkenal dengan lokasinya yang strategis di jalur pelayaran internasional di Selat Malaka, 20 kilometer dari Singapura, serta berstatus sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Kawasan Ekonomi Khusus, menjadikan Batam sebagai salah satu kawasan yang unik. tujuan investasi di Indonesia.

Dari sisi investasi, pada tahun 2021 Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 504 juta dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 7,5 triliun, dengan Singapura memimpin investasi tersebut. Sektor industri manufaktur, dengan nilai investasi 268 Juta US$. Nilai ekspor tahun 2021 sebesar US$ 11,8 miliar, sedangkan nilai impornya sebesar US$ 10,8 miliar menurut Badan Pusat Statistik Batam.

BP Batam memiliki beberapa infrastruktur pendukung untuk memperlancar kegiatan bisnis dan investasi di Batam, antara lain:
Pengembangan Bandara Hang Nadim, Rencana Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) antara BP Batam dan Konsorsium Incheon International Airport Corporation (IIAC), PT. Angkasa Pura I, dan PT. Wijaya Karya sekarang digunakan untuk mengembangkan bandara internasional di Batam.

Kepala Badan Pengusahan (BP) Batam, Muhammad Rudi, pada bulan April yang lalu sudah bertemu dan bertatap muka dengan dua Menteri Singapura.

Ia berkunjung ke kantor Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Dr. Tan See Long, dalam pertemuan ini, adapun poin utama yang menjadi perhatian Menteri Dr. Tan See Long antra lain:
1. menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang,
2. progress pembangunan yang dilakukan secara masif dan;
3. capaian positif ekonomi Batam selama pandemi.

Tak berhenti sampai disini, Kepala BP Batam melanjutkan lawatan dan bertatap muka dengan Menteri Kedua Luar Negeri, Dr. Mohammad Maliki Bin Osman.

Dalam pembicaraan kedua tokoh ini, diskusi menguat pada kondisi Batam dengan terkendalinya pendemi covid sehingga dibarengi meroketnya capaian ekonomi Batam dan progres pembangunan yang merata.

Keduanya meyakini, bahwa terbukanya pintu Singapura – Batam bagi wisatawan dan perjalanan bisnis, akan membuka peluang seluasnya bagi geliat ekonomi kedua wilayah.

“Dengan dibukanya jalur Singapura – Batam, kita optimis, semua sektor akan kembali bangkit, dari pariwisata hingga industri. Perekonomian diharapkan akan terus meningkat. Investasi akan semakin menggeliat,” tutur Rudi. **Sas

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.