DERAKPOST.COM – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Riau Mamun Murod mengatakan, hingga saat ini di Riau sudah ada dibangun sebanyak 2.077 sekat kanal. Dibangun tersebut difokuskan pada daerah yang banyak memiliki lahan gambut dan rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
“Mulai tahun 2017 hingga 2023, hingga saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM), hingga saat ini terus berupaya menjaga kelestarian ekosistem gambut dan mangrove yang ada. Beberapa cara ini sudah dilakukan. Yaitu dengan membuat sekal kanal dan sumur bor,” katanya.
Mamun Murod mengatakan, hingga kini di Riau sudah dibangun sebanyak 2.077 sekat kanal. Pembangunan sekat kanal tersebut difokuskan pada daerah yang ada memiliki lahan gambut dan rawan terjadi Karhutla mulai pada tahun 2017 hingga 2023. Hingga sekarang sudah terbangun 2.077 sekat kanal di Riau. Hasil kerjasama antara Pemprov Riau dan BRGM.
Lebih lanjut dikatakannya, selain upaya tetap menjaga agar lahan gambut tetap basah dengan membangun sekat kanal. Upaya lain untuk mengatasi Karhutla yakni dengan menyediakan sumber air berupa sumur bor dilokasi yang juga dianggap rawan terjadi Karhutla. “Untuk pembangunan sumur bor sudah dibangun sebanyak 1.125 unit. Kemudian juga ada revegetasi lahan gambut seluas 302,5 ha,” sebutnya.
Dalam upaya menjaga lahan gambut tersebut, pihaknya juga melibatkan masyarakat setempat. Dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian melalui program-program yang dibuat, selain itu agar masyarakat juga ikut menjaga pembangunan yang sudah dilaksanakan.
“Dalam upaya pembangunan sekat kanal dan sumur bor tersebut, juga melibatkan 257 kelompok masyarakat penerimaan revitalisasi ekonomi. Kemudian juga ada 208 desa mandiri peduli gambut dan 104 desa mandiri peduli mangrove,” ujarnya. **Rul