Kendala Lahan Usaha Jadi Alasan Untuk Program Transmigrasi di Provinsi Riau

0 55

DERAKPOST.COM – Untuk halnya program pemerintah, yaitu transmigrasi di Provinsi Riau belum bisa dilaksana atau berjalan itu dengan efektif. Salah satu kendalanya ada pada penyediaan lahan untuk bagi peserta transmigrasi.

Hal itu disampaikan Kepala Disnakertrans Provinsi Riau Boby Rachmat kepada awak media di Indonesia. Ia menjelaskan, pihak Pemprov Riau tentu mendukung akan hal program transmigrasi. Program di Riau ini khususnya ada di Pulau Rupat  Bengkalis) dan Pulau Burung (Inhil).

“Program transmigrasi di Provinsi Riau ini khususnya di Pulau Rupat  Bengkalis) dan Pulau Burung (Inhil). Ini dilaporkan belum berjalan efektif. Salah satu kendala utama adalah ketersediaan lahan usaha bagi para transmigran,” ungkapnya.

Boby Rachmat, menjelaskan bahwa lokasi yang disediakan pihak pemerintah hanya sebatas untuk pemukiman. Artinya, untuk di lokasi itu hanya ada lahan pemukiman, sementara lahan lainya tidak ada tersedia. Sehingga ini jadi kendala.

Dia menambahkan, program transmigrasi ini telah lama ada berjalan di Desa Sungai Cingam dan Desa Mekrok di Pulau Rupat, serta di Pulau Burung, Inhil. Namun, kata dia, hasilnya juga masih jauh dari harapan dikarena kurangnya lahan.

Disebutkan dia, bahwa disaat ini Pemprov Riau fokus pada monitoring, dan evaluasi program transmigrasi sudah berjalan. Hal ini, juga perlu dipahami bahwa belum ada rencana untuk program transmigrasi baru di dua kabupaten tersebut.

“Belum ada program transmigrasi baru di dua kabupaten itu. Katena yang dilakukan beberapa waktu lalu itu, hanya monitoring terhadap program telah berjalan,” ungkap Boby Rachmat. Ini sebutnya, meluruskan isu lahan transmigrasi TNTN.

Ia mengatakan, pihaknya ada mendengar, bahwa terkait rencana menjadikan Pulau Rupat dan Pulau Burung ini sebagai lokasi relokasi warga TNTN. Bahwasa informasi demikian itu, sebutnya, sangat tidak benar seperti dikabarkan tersebut.

“Perlu saya luruskan, pada kunjungan tim Disnakertrans ke Pulau Rupat dan Pulau Burung pada Agustus lalu ini hanya dalam rangka monitoring program transmigrasi yang sudah berjalan. Jadi ini bukan untuk menyiapkan lokasi,” ujarnya.

Menurut Boby, kegiatan dilakukan saat ini hanya sebatas monitoring dan meevaluasi program transmigrasi sebelumnya. Yakni, tujuan untuk melihat sejauh mana halnya  keberhasilan program terdahulu sekaligus mengidentifikasi hambatan.  (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.