Gaji THL Dipotong 50 Persen, Anggaran Mobdis dan Mobiler Naik, Fitra Riau : Mendekati Dzholim

0 448

MP, PEKANBARU : Dalam APBD Pekanbaru tahun anggaran 2021 terlihat adanya pemotongan gaji Tenaga Harian Lepas sebesar 50 persen, sementara pengadaan kendaraan atau mobil dinas (mobdis) dan mobiler di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru naik cukup fantastis.

Kondisi ini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Forum Indonesia untuk Tranparansi Anggaran (Fitra) Riau.

Koordinator Fitra RIau Triono Hadi dalam perbincangan dengan Medium Pos, Sabtu (25/9/2021) pagi, menyebutkan ini bentuk politik anggaran yang tidak baik.

Menurut dia, anggaran Pemko Pekanbaru selalu berpihak pada hal hal yang tidak seharusnya diperlukan. Sementara mengorbankan pihak pihak yang seharusnya berperan penting dalam pembangunan.

”Kalau untuk tunjangan kinerja ASN (Aparat Sipil Negara, Red) menurur saya wajar. Di tengah Pandemi program dan kegiatan berkurang, sehingga kinerja menjadi lebih ringan. Lagipula mereka sudah memiliki penghasilan pokok yang tidak terganggu. Tetapi THL, honor adalah satu satunya pendapatan mereka. Jika dipotong 50 persen ini kebijakan yang sangatlah tidak wajar,” tukasnya.

Koordinator Fitra Riau ini malah mempertanyakan pertimbangan pemotongan gaji THL ini. Jika disebabkan adanya fluktuasi pendapatan, atau penurunan pendapatan, seharusnya Walikota Pekanbaru Firdaus harus cermat.

”Pencermatan itu adalah apakah memotong gaji THL adalah caranya?. Apakah alokasi anggaran yang tidak prioritas lainnya sudah dievaluasi?” katanya lagi.

Apalagi, kata Triono Hadi, beredar foto di medsos terkait APBD 2021 terkait penambahan mobil dinas, operasional aparatur dan anggaran pengadaan mobiler di Sekretariat Daerah yang lumayan fantastis.

”Ini merupakan fakta ketidakadilan dalam mengelola anggaran. Bahkan mendekati zalim!” tutupnya. * (DW Baswir)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.