Warga Ini Kesal, Urus Surat Tanah Malah Dapat Makian Kata Anjiong dari Camat Tambang Jamilus

0 298

 

DERAKPOST.COM – Kemal salah seorang warga pemilik tanah area Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan makian yang berupa umpatan hewan dari Jamilus melalui komunikasi telpon disaat mengurus Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) beberapa hari lalu.

Kepada wartawan, ia mengatakan kejadian bermula pada saat pihaknya yang memiliki luas 2 hektar tanah di Rimbo Panjang yaitu mengurus surat tanah peningkatanya surat hak. Namun, pihaknya mendapat informasi dari Camat Tambang bahwa ada pihak lain mengklaim tanah tersebut, dengan adanya surat masuk ke kecamatan.

Terhadap hal tersebut, Kemal ini kemudian meminta agar bisa dilakukan mediasi saja untuk membuktikan akan keabsahan tanah tersebut. Akhirnya dipanggilah kami selaku pemilik tanah dengan hal pihak mengklaim tadi. Mediasi sampai 4 kali. Di pemanggilan pertama oleh pihak kecamatan, kami hadir semua membawa surat lengkap, tapi pihak yang mengklaim tidak hadir,” ungkap Kemal menceritakan runutan persoalan.

Kemudian, panggilan kedua, pihak Kemal tetap hadir namun pihak yang mengklaim juga tidak hadir, hanya diwakili oleh kuasa hukumnya. Pada pemanggilan ketiga, kata Kemal bahwasa arahan dari camat diminta hadirkan seluruh Sipadan tanah, dan saksi sejarah, namun dipanggilan ketiga itu pihak yang mengklaim juga tidak menampakkan batang hidungnya.

“Kemudian pada pertemuan keempat, ada diambil keputusanya untuk turun ke lokasi, kami bawa semua sipadan serta bukti, tapi pihak yang klaim juga tak hadir. Harusnya kalau mereka klaim ya mereka harus dapat menunjukkan bukti tanahnya yang dimana, jangan jangan bukan di tanah kami. Namun camat tetap tak bisa memproses katanya, kami bilang kalau begini kami dianggap main – main,” katanya lagi sambil tegaskan pada saat pertemuan keempat, Camat tak hadir karena ada agenda di Bangkinang.

Kemudian, kata Kemal, terjadi komunikasi itu melalui telpon seluler antara pihaknya dengan Camat. Camat Jamilus, kemudian lampiaskan kemarahannya dan menyebut makian hewan kepada dirinya. “Kata Camat itu begini. Siapa yang main main, kau tu anjiong”. Dia menyebut saya anjiong, kami tentu emosi, masak ada seorang pelayan masyarakat, kami mengurus dan mengikuti semua arahan camat, namun kami disebut anjiong,” kesal Kemal kepada wartawan.

Kenapa dirinya disebut seperti itu. Padahal ini mengurus dengan prosedur, kalau pihak yang klaim itu tak hadir sampai pertemuan keempat harusnya tanah di proses, kenapa ditahan tahan lagi oleh camat. Apalagi ada perkataan Camat Jamilus itu mengatakan dirinya sebagai binatang. Maka, tak dapat diterima perkataan camat itu.

Dengan hal ini, Kemal sangat berharap ada evaluasi dari Pemkab Kampar atas halnya yang dialaminya dari camat tersebut. “Kan ini, persoalan etika. Kalau kami berkelahi dengan orang biasa di jalan itu wajar kalau sampai ada umpatan, tapi ini dia seorang pejabat, kami urus tanah dikatakan anjing sama beliau. Kami tak mau keluarga lain mengurus tanah dikata-katain seperti itu. Kenapa dia bisa bertindak seperti itu kan kami tak tahu, apa dia membela seseorang atau bagaimana,” paparnya.

Terkait hal itu, Camat Tambang Jamilus ini dikonfirmasi membenarkan terkait adanya upaya mediasi yang telah dilakukannya. Ia menyebut kalau sudah tiga kali melakukan mediasi terkait sengketa tanah yaitu antara pihak Kemal dengan pihak Nur. Namun hal itu baru satu kali dihadiri kuasa hukum Nur. Hari kamis kemarin itu mau turun lapangan nengok (lihat) lokasi dipersengketakan, hal juga pihak Nur tidak hadir.

Namun, kata Jamilus, atas ketidakhadiran Nur itu yang mengklaim memiliki hak atas tanah disengketakan, tetapi dirinya malah dituduh ada permainan dengan Nur. “Telah dijelaskan baik-baik, tetapi beliau (Kemal) juga ngotot, dengan bilang saya ada main (kerjasama) dengan buk Nur. Tentunya tak bisa saya terima atas tuduhan itu. Saya ini, berupaya menolong selesaikanya masalah tanah Kemal, tetapi ini yang malah dituduh macam-macam. Siapa itu tak tersinggung,” kata Camat Tambang ini.

Dikutip dari cakaplah. Camat Tambang ini
juga mengakui benar ada mengeluarkan kata-kata kasar terhadap pihak Kemal. Ia mengaku terpancing emosi mendengar kata-kata tuduhan itu, sehingga hal itu tak terkendali omongan. Tapi dalam hal ini ujar Jamilus, bahwa dirinya sudah minta maaf pada Kemal, kendati seharusnya Kemal itu mesti meminta maaf lebih dulu. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.