Rusia Tolak Rundingkan Aneksasi Empat Wilayah Ukraina

0 165

 

DERAKPOST.COM – Pemerintah Rusia menyatakan, tidak menolak hal layanan perantara yang ditawarkan oleh banyak negara untuk menjalin pembicaraan itu  dengan Ukraina. Namun, menolak untuk merundingkan kembali keempat wilayah Ukraina sudah memutuskan bergabung dengan Rusia.

Dikatakan olehnya Direktur Departemen Kedua Negara-Negara Independen Persemakmuran Kementerian Luar Negeri Rusia, Aleksey Polischuk, bahwa  pada negara yang tetarik menjembatani perundingan Rusia-Ukraina harusnya itu mampu meyakinkan Kiev agar hentikan operasi tempur tersebut.

“Kami siap untuk itu. Namun seperti yang telah dinyatakan, kami tidak akan membahas pilihan penduduk wilayah baru Rusia. Pihak berwenang Kiev harus menghormati ekspresi keinginan mereka. Jika tidak, tidak ada pembicaraan yang akan membuahkan hasil,” kata Polischuk dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, TASS, Ahad (9/10/2022).

Penduduk wilayah baru Rusia yang juga disinggung Polischuk dalam pernyataan mengacu pada area Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia. Tanggal 30 September lalu, bahwa keempat wilayah Ukraina itu telah resmi menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan Rusia.

Dikutip dari Republika co.id. Presiden Rusia Vladimir Putin berterima kasih pada rakyat Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia yang telah memilih keputusan tersebut dalam referendum yang digelar pada 23-27 September lalu.

“Dalam beberapa hari terakhir, diketahui orrang-orang yang di Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia meanjurkan pemulihan persatuan bersejarah kita. Saya berterima kasih,” kata Putin dalam upacara pengesahan bergabungnya empat wilayah tersebut ke Rusia di Grand Kremlin Palace’s St George’s Hall pada 30 September lalu, dilaporkan TASS.

Pada 23 hingga 27 September lalu, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia menggelar referendum untuk bergabung dengan Rusia. Moskow mengklaim, sekitar 98 persen pemilih dalam referendum setuju untuk bergabung.

Ukraina dan sekutu Barat-nya menolak hasil dari referendum tersebut. Mereka menilai referendum diatur sedemikian rupa hasilnya oleh Moskow. Walaupun ditolak dan ditentang, Rusia tetap juga melanjutkan rencana untuk “merebut” keempat wilayah itu mewakili 15 persen dari luas wilayah Ukraina. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.