Untuk Stop Invasi, Presiden Ukraina Zelensky Minta Tolong China Bujuk Putin

0 179

 

DERAKPOST.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berusaha mencari cara bisa berbicara dengan Presiden China Xi Jinping membantu membujuk Rusia mengakhiri invasinya yang telah berlangsung hampir enam bulan.

Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post, Zelensky mendesak China untuk menggunakan pengaruh politik dan ekonominya yang besar atas Rusia untuk mengakhiri peperangan.

“(China) negara yang sangat kuat. Negara ekonomi yang kuat … Jadi (China) secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia. Dan China (juga) adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Zelensky dalam wawancara itu seperti ditulis Reuters pada Kamis (4/8/2022).

Zelensky mengatakan, ingin berbicara langsung dengan Xi lagi setelah sempat bertemu dengan sang presiden China tahun lalu. Zelensky juga mengatakan sejak invasi skala penuh Rusia, maka sudah meminta secara resmi untuk melakukan pembicaraan dengan Xi Jinping.

“Tapi kami, belum melakukan halnya pembicaran apapun itu dengan China meskipun saya percaya itu akan banyak membantu,” ucap dia seperti dikutip dari Cnnindonesia. Dalam wawancara itu, Zelensky mendesak China megunakan posisinya di DK PBB untuk menunjukan bahwa negara di dunia harus mematuhi norma internasional.

Zelensky mengatakan ingin hubungan diplomatik antara Ukraina dan China semakin kuat dan berkembang setiap tahun. Ia juga berujar Xi adalah salah satu orang dari sedikit pemimpin dunia yang setidaknya sekali mengunjungi Ukraina.

Pada 2021 lalu, Xi mengunjungi Ukraina. Lawatan Xi tersebut berlangsung untuk menandai sudah tiga dekade hubungan diplomatik Ukraina-China. Di tahun yang sama kerjasama perdagangan melonjak ke rekor tertinggi dengan hampir US$19 miliar atau sekitar Rp283 triliun.

Zelensky, bagaimanapun, memahami bahwa Xi itu berusaha bersikap netral terhadap perang ini. Tapi dalam hal ini, iapun menekankan invasi Rusia yang menyerang kedaulatannya tersebut tak beralasan. “Rusia adalah penjajah, ini perang di wilayah kami, mereka datang menginvasi. China, kan sebagai negara besar dan kuat, harus turun tangan dan menempatkan Rusia di posisi tertentu,” ucap dia. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.