DERAKPOST.COM – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), perusahaan di industri hulu minyak dan gas (migas) milik grup Bakrie menandatangani perjanjian jual beli dalam rangka akuisisi dua aset migas telah berproduksi di Riau.
“Kami berharap akuisisi ini dapat mengoptimalkan sinergi aset dan memaksimalkan partisipasi kami di program pemerintah menuju produksi Indonesia 1 juta barrel minyak dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” jelas CEO Energi Mega Persada Syailendra S Bakrie di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Dia mengatakan, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melalui anak usahanya PT EMP Energi Gandewa, mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok kontrak kerja sama (KKS) Siak dari PT Pertamina Hulu Energi Siak. Minyak yang diproduksikan Siak saat ini dijual melalui Terminal Dumai ke PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Sementara aset migas kedua, PT EMP Energi Riau, anak usaha ENRG mengakuisisi 90% kepemilikan dan operatorship di blok KKS Kampar (Kampar) dari PT Pertamina Hulu Energi Kampar. Kampar juga menjual produksi minyaknya ke KPI melalui terminal buatan. “Akuisisi ini sejalan dengan strategi pengembangan bisnis perseroan mengingat kedua aset akuisisi ini lokasinya berdekatan dengan beberapa aset EMP lainnya yang telah berproduksi di Riau,” kata dia.
Produksi harian Blok Kapar dan Blok Siak masing-masing sekitar 2.200 barrel – 2.600 barrel minyak.
Saat ini PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) mengoperasikan 11 aset-aset minyak dan gas di Indonesia dan Mozambik (Afrika).
Produksi minyak PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pada semester I 2023 meningkat 20% menjadi 5.762 barel per hari dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu 4.789 barel per hari. Namun, produksi gas Energi Mega turun 21% menjadi 162 juta kaki kubik per hari dari 207 juta kaki kubik per hari.
Sementara itu, harga jual gas dari portofolio emiten berkode saham ENRG tersebut sedikit meningkat menjadi US$ 6,21 pada semester I 2023 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$ 6,13. Meski demikian, harga jual minyak ENRG ambles 30% menjadi US$ 77 dari US$ 109 menyusul penurunan harga minyak dunia, seperti yang dilansir dari beritasatu. **Rul