Wow…… Komitmen APRIL Group dalam Upaya Konservasi dan Restorasi

0 203

 

DERAKPOST.COM – Untuk memitigasi perubahan iklim dan juga melindungi keanekaragaman hayati, para pelaku bisnis lintas industri kini perlu lebih memperhatikan isu-isu environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola) atau ESG.

Ini semakin mendesak dengan dirilisnya Laporan The Global Risk 2023. Laporan tahunan World Economic Forum menyatakan bahwa perusakan keanekaragaman hayati dan ekosistem, bersama dengan perubahan iklim dan cuaca ekstrem, merupakan salah satu ancaman terbesar bagi lingkungan global di masa depan.

Jika pemangku kepentingan tidak mengubah kebijakan dan sektor swasta tidak berinvestasi besar-besaran, diperkirakan ekosistem akan runtuh lebih cepat lagi. Risiko bencana alam pun lebih besar, sehingga langkah-langkah mitigasi perubahan iklim terbatas.

“Komitmen APRIL Group terhadap konservasi dan restorasi di sektor ini sejalan dengan dorongan pemerintah untuk mencapai Forestry and Other Land Use (FOLU) sinks, sehingga kami berharap target emisi nol karbon Indonesia dapat tercapai pada tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Sihol.

Sebagai informasi, FOLU Net Sink merupakan program prioritas pemerintah oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memitigasi dampak perubahan iklim.

Dalam rencana tersebut, terdapat ketentuan bahwa penyerapan karbon harus sama atau melebihi emisi yang dikeluarkan oleh sektor kehutanan pada tahun 2030. Upaya yang secara langsung berkontribusi pada tujuan FOLU adalah pengelolaan hutan lestari dan restorasi.

Untuk diketahui, kawasan lindung dan restorasi APRIL Group mencakup proyek restorasi hutan rawa gambut terbesar di Sumatera dan Restorasi Ekosistem Riau (RER) di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.