Wow….. Jualan Almamater, Aktivis Diki Syahputra Minta Kemendikbudristek Tegur Rektor Universitas Riau

0 345

DERAKPOST.COM – Diketahui, sekarang ini Universitas Riau (Unri), salah satu kampus ternama di Provinsi Riau mengeluarkan hal Surat Keputusan Rektor Nomor 496/UN19/KPT/2024 ini tentang Penetapan Besaran Iuran Pengembangan Institusi di Program Studi di Lingkungan Unri Tahun 2024.

Artinya perdana menerapkan uang pangkal ini dibebani pada mahasiswa baru tersebut yakni pada angkatan 2024, khususnya jalur mandiri. Hal itu, berdasar Surat Keputusan Rektor Nomor 496/UN19/KPT/2024. Yaitu,
besaran uang pangkal tersebut diantaranya berbeda-beda yang diantara Program Studi (Prodi) di Unri.

Yang termahal itu Prodi Pendidikan Dokter sebesar Rp115 jutaan. Kemudian juga uang pangkal sebesar Rp20 juta terdapat 7 prodi yanga diantaranya Teknik Arsitektur, Teknik Kimia, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Teknik Mesin, serta Sistem Informasi.

Uang pangkal sebesar Rp25 juta terdiri atas 4 prodi, yang diantaranya ada Keperawatan, Akuntansi, Manajemen, juga bahkan Teknik Informatik. Sementara untuk uang pangkal terendah sebesar Rp10 juta itu terdiri atas 6 prodi, yang diantaranya Teknologi Industri Pertanian, Administrasi Bisnis, Bimbingan Konseling, Administrasi Publik, serta Ilmu Hukum.

Diki Syahputra salah seorang aktifis kepada wartawan, menyebut dengan uang pangkal sebesar itu justru membuat daya tarik calon mahasiswa baru untuk kiranya mendaftar di Unri. “Bisa jadi berkurang mahasiswa untuk mendaftar. Juga terlihat bahwa Unri ini tak menjalankan amanah konsitusi Cerdaskan Kehidupan Bangsa” katanya.

Selain itu, sambungnya, seandainya uang pangkal yang sangat besar itu diterapkan Unri itu, tentu calon-calon mahasiswa baru yang kurang mampu, akan tersingkir hanya karena biaya. Padahal banyak dari kalangan keluarga kurang mampu itu juga berpotensi untuk menjadi orang hebat penerus bangsa Indonesia.

Oleh dikarena itu Diki Syahputra berharap Kemendikbudristek RI untuk dapat segera menegur keras Rektor Unri yang diketahui ini terkesan menjual almamater. “Berharap pada Kemendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. segera tegur Rektor dan Civitas Akademika Unri,” katanya.  (Rul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.