Warga Rimbo Panjang Mulai Ngungsi, Ada Asap Pekat Berpenyakit Mengepung pada Perumahan Zaira Permai

0 90

DERAKPOST.COM – Dalam beberapa hari ini, asap tebal dan pekat ada mengepung daerah di Kabupaten Kampar. Seperti hal, di Perumahan Zaira Permai, Warga Rimbo Panjang itu mulai mengungsi.

Ada kepungan asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat napas warga Perumahan Zaira Permai, Jalan Yuzura, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, terasa sesak. Selama tiga hari terakhir, udara di kawasan ini kian memburuk. Siituasi dinilai warga sudah mencapai titik darurat.

Dari pantauan di lapangan, seluruh lingkungan perumahan tampak diselimuti kabut asap pekat. Bau menyengat menusuk hidung, jarak pandang hanya tersisa beberapa meter, dan sebagian warga mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Ketua RT 12, Mariana, berkeliling malam itu memastikan tidak ada warga yang masih berada di luar rumah. “Situasi malam ini sudah darurat. Saya minta semua warga masuk ke rumah untuk menghindari dampak asap,” ujarnya.

Menurut Mariana, perubahan arah angin membuat asap semakin pekat dan menyelimuti wilayah perumahan. Sejumlah warga mulai mengeluhkan batuk, sesak napas, tenggorokan perih, bahkan demam akibat paparan udara beracun.

“Benar, tadi ada warga yang keluar dari perumahan karena tak tahan lagi di dalam rumah,” tambahnya. Ia juga mengeluhkan minimnya bantuan yang datang. Malam itu, Mariana hanya membagikan dua kotak masker bantuan dari Puskesmas Tapung.

Katanya, hingga kini belum ada bantuan dari Desa Rimbo Panjang maupun pihak Puskesmas Tambang. Padahal warga ini, sudah tiga hari terpapar asap. Dia sangat berharap Pemkab Kampar dan Pemprov Riau segera turun tangan.

“Sangat diharapkan kepedulian para pihak. Khususnya itu Pemkab Kampar dan serta Pemprov Riau. Yakni, segera turun tangan menambah personel pada pemadam serta menyediakan juga bantuan kesehatan bagi warga terdampak,” pintanya.

Sementara itu, seorang warga setempat bernama Doni, mengaku bahwa terpaksa mengungsikan keluarganya karena udara semakin buruk. Ia juga menyayangkan hal sikap kepala desa dinilainya tak tanggap.

“Gak ada empati kadesnya. Kami di sini begadang jaga api supaya gak sampai ke rumah, tapi dia gak peduli,” keluhnya. Dia menambahkan, sebagian warga disinipun terpaksa mengungsi itu cari tempat aman karena asap makin tebal.

Di lapangan, upaya pemadaman itu masih terus dilakukannya tim gabungan dari TNI, Polri, dan Manggala Agni Daops Sumatera IV Pekanbaru. Namun, jumlahnya personel dinilai belum sebanding dengan luas area terbakar. Api terus merambat mendekati permukiman warga.

Terkait keluhan warga Perumahan Zaira Permai akan ketidakpedulian kepala desa. Hal itu dikonfrmasi kepada Kepala Desa Rimbo Panjang, Ben Zainal, mengatakan bahwasa kebakaran tidak hanya terjadi di sekitar Zaira Permai. “Titik api bukan di situ saja, di Dusun 2 juga ada,” ujarnya melalui pesan singkat.

Dikutip dari laman Halloriau. Sementara itu, Kapolres Kampar AKBP Boby Putra, malah memastikan akan ada menambah personel untuk memperkuat upaya pemadaman. Hal ini, personel dalam beberapa hari itu sudah berada di lapangan untuk pemadaman api Karhutla tersebut. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.