Waduh….. Pasien Disuruh Pulang Meski Belum Pulih, Pelayanan RSUD Arifin Achmad Dikeluhkan

0 212

DERAKPOST.COM – Pelayanan pihak RSUD Arifin Ahmad, dalam penanganan terhadap pasien, dikeluhkan keluarga Arazaqul (20). Pasien operasi pengangkatanya pentil alat bantu makan di perut. Hal ini, yang karena kondisi pasien masih kritis, disuruh pulang.

Namun setelah ini viral dan juga dilaporkan pada pihak erkait. Akhirnya, permasalahan dihadapi warga Mahato, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) berujung dengan kembalinya atau melanjutkan dalam perawatan medis di RSUD Arifin Achmad yang setelah sehari disuruh pulang.

Sebagaimana halnya informasi dirangkum dari keterangan keluarga pasien. Bahwasa, diketahui Arazaqul merupakan pasien yang baru menjalani operasi pengangkatan alat bantu makan di perut, tapi dihari Kamis (18/9/ 2025), itu disuruh pulang oleh pihak rumah sakit ini.

“Meskipun kondisinya belum pulih. Namun pasien sempat dipulangkan kendati masih mengalami keluhan pascaoperasi. Setelah kami (orang tua pasien) mengadukan pada  bagian pengaduan RSUD Arifin Achmad ini, Arazaqul akhirnya kembali dirawat. Intinya kecewa,” ujarnya.

Sementara itu, Suroto SH dari Koordinator Tim Advokat Pejuang Keadilan (TAPAK) ini  menyampaikan, kepada wartawan, Kamis (25/9/2025). Ia pun menjelaskan, bahwasa Arazaqul menggunakan alat bantu makan sejak tahun 2013, yang merupakan korban dikeroyok preman.

Dalam tiga tahun terakhir ini, pasien sudah dapat makan melalui mulut, yang sehingga keluarga membawanya (Arazaqul) berobat ke RSUD Arifin Achmad untuk melepas alat bantu tersebut. Tapi sambung Suroto, saat itu pascaoperasi, kondisi dari pasien justru makin memburuk.

Sebab katanya, sesuai penyampaian orang tua Aazaqul ini kaget yang disebab operasi tersebut terkesan amburadul. Terlebih lagi, yang dibedah sepakatnya itu cuma operasi pengangkatan alat bantu makan. Tapi yang terjadi luka operasi melebar, mengeluarkan darah dan nanah.

Luka operasi melebar, serta mengeluarkan darah dan nanah, pasien masih mengeluh sakit. Namun, dokter menyatakan pasien bisa pulang meskipun luka belum dijahit sempurna,” ungkap Suroto. Tentunya kata Suroto, keluarga terkejut akan keputusan dari dokter tersebut.

Bahkan, disaat masih berada di area parkir rumah sakit, ibu pasien terpaksa melapor ke bagian pengaduan. Setelah diselesaikan koordinator ruangan, pasien dibawa masuk kembali. Namun, hingga keesokan harinya tidak mendapat perawatan yang memadai,” sebagaimana halnya.

“Pasien masih mengeluh sakit. Namun dari Dokter yang menangani Aazaqul itu, malah menyuruh pasien ini pulang. Kemudian, hal itu pasien cek out, tetapi saat pasien masih di parkiran, ibu pasien mengadu ke Dumas dan disampaikan kepada Agus koordinator ruang Edelwes,” ujarnya.

Oleh koordinator, dokternya dipanggil dan disampaikan agar pasien tetap dirawat di RSUD. Kemudian pasien itu dijemput oleh perawat dan dimasukkan lagi ke ruangan. Tapi darii 16.30 WIB saat kejadian sampai hari ini, Kamis Pukul 13.45 WIB, pasien itu tak ada ditangani serius.

“Usai laporan ibu pasien itu ada ditanggapi pihak RSUD Arifin Achmad, dan dimasukan kembali pada ruangan tersebut pada pukul 16.40 WIB, pasien tak diinpus, dan dikasih obat. Padahal pasien menahan sakit. Tentu ini yang menjadi pertanyaan. Sebab pasien keluarga miskin,” ujarnya.

Keluarga pasien, sebutnya, sangat kecewa hal pelayanan RSUD Arifin Achmad, sudah menyepelekan masyarakat kecil. Dalam hal ini, dia berharap pihak terkait memberikan perhatian pelayanan kesehatan itu secara serius dan adil. Pihak RSUD  Arifin Achmad belum memberi tanggapan. (Rezha)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.