Waduh… Mantan Birokrat Meranti Tantang PT ITA untuk Transparan Keuangan atau Serahkan WK Malacca Strai

0 83

DERAKPOST.COM – Hingga saat sekarang, dinamika penyaluran Participating Interest (PI) 3 persen dari hal pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Malacca Strait yaitu antara PT Imbang Tata Alam (PT ITA) sama Pemkab Kepulauan Meranti ini terus menimbulkan tanda tanya.

Seperti disampaikan oleh mantan birokrat Meranti, Erry Gading, menilai proses yang berlarut-larut ini harus bisa segera dicari benang merahnya untuk mencapai solusi win-win, sambil menekankan komitmen perusahaan terhadap regulasi. Pria yang akrab disapa Erga, mendesak agar PI ini serius diurus dengan memprioritaskan persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pernyataan disampaikan dia, merespons pernyataan VP Operation Sumatra EMP PT ITA Yoyok S Purwanto, yang dikutip media online bahwa proses pengalihan PI BUMD harus melalui verifikasi hingga mendapat restu menteri. “Artinya, yang harus digesa segera dan bersama adalah persetujuan Menteri ESDM, dan untuk siapkan seluruh dokumen pendukung,” kata Erga.

Dalam hal inipun, ia mengatakan, menolak alasanya perusahaan soal keterlambatan tersebut diakibat kondisi keuangan yang berdarah-darah, termasuk arus kas negatif dari hal turun produksi, bahkan berat biaya pemeliharaan fasilitas tua, dan fluktuasi harga minyak dunia.

“Inikan jelas-jelas hanya alasan yang tidak masuk akal. Perusahaan harus jujur. Mari terbuka sajikan neraca keuangan mereka. Ini harus dibuka by data update. Sehingga semua jadi transparan,” katanya pengurus  LAMR Kabupaten Meranti ini.

Berdasarkan data dimilikinya dari praktisi perminyakan, Erga menyebutkan PT ITA—melalui anak usaha EMP—mencatat gross profit USD 17 juta pada Semester I 2024 di WK Malacca Strait. Kalau yang dikalkulasi dengan nilai tukar hari ini, perusahaan pun menerima profit sebesar Rp 283 miliaran dari perut bumi Meranti.

Erga dalam kesempatan itu menunjukkan link berita terkait dalam laporan keuangan tersebut. Kalau merasa tidak untung, tak usah mengelola WK Malacca Strait ini lagi.
Oleh sebab itu, untuk diketahui terangnya, masih banyak perusahaan lain yang mau sedia menjadi operator mengelola WK ini.

Erga, menantang PT ITA untuk transparan atau mundur demi kepentingannya daerah. Dengan nada penuh arti, Erga ini bertanya
apakah perlu masyarakat Meranti sedikit ‘mengeraskan badan’ agar perusahaan ini merealisasikan PI untuk dapat membantu keuangan Pemkab Meranti ? (Sang)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.