Viral di Medsos Tak Realistis Debat Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur, KPU Riau Panggil Panelis Syafriadi
DERAKPOST.COM – Merebaknya informasi dan viral di Media Sosial (Medsos), terkait Syafriadi yang menjadi panelis pada debat Paslon Gubernur/Wakil Gubernur, kemarin. Dimana menjelaskan Syafriadi ini, merupa Timses Paslon Bermawah.
Viral di Medsos ini sehingga membuat KPU Riau menjadi uring-uringan, sebagai pihak penyelenggara debat tersebut. Dan saat itu langsung ingin mengadakannya konferensi pers dengan cara mengundang media pada pukul 14.00 WIB, untuk mengklarifikasi hal yang santer tersebut.
Namun anehnya, meskipun dengan sudah mengundang media untuk bisa mengikuti klarifikasi Syafriadi yang dituding sebagai Timses dari pasangan Wahid-SF Harianto. Media itu tidak dibolehkan mendengarkan klarifikasi dari Syafriadi yang juga Jurnalis dan akademisi di UIR.
“Silahkan ambil photo dulu oleh wartawan. Namun terlebih dahulu mohon maaf, pada rekan-rekan wartawan di luar dulu. Karena ini, baru sebatas meminta klarifikasi pada Pak Syafriadi sebagai panelis yang disaat ini viral tudingan di Medsos. Nanti itu ada konprensi pers,” ujarnya.
Akhirnya, wartawan yang sudah ada hadir di ruangan pertemuan, lantai dua tersebut dengan wajah kecewa itu meninggalkanya ruangan. Namun, tetap menunggu hingga pertemuan tertutup tersebut berakhir yang setelah dua jam. Tetapi pihaknya KPU Riau tak juga beri keterangan.
“Yah, kami sudah melakukan pemanggilan dan klarifikasi pada Panelis Syafriadi. Hal itu sesuai surat KPU Riau tentang beredar di Medsos. Dan telah dimintai keterangan. Tapi kami belum bisa beri jawaban, karena diplenokan dulu,” ungkap Ketua KPU Riau Rusidi diaminkan Nugie.
Sementara itu Syafriadi kepada media usai melakukan klarifikasi ke KPU, menyatakan bahwa dirinya sudah menjelaskan isi video yang beredar di Medsos adalah murni kerja jurnalistiknya sebagai wartawan. Wartawan senior Riau itu, menegaskan bahwa dirinya bukan seorang Timses.
“Sebagai jurnalis, dan saya juga akademisi. Saya menjalankan tugas jurnalis. Bukan ke tim SF saja, saya juga sudah menghubungi tim Pak Syam, Tim Nasir, tapi baru Tim SF yang bersedia melakukan poodcast dengan saya. Jadi itu adalah murni kerja jurnalistik. Bukan Timses,” ujarnya.
Syafriadi yang juga seorang dosen hukum di UIR ini menyatakan, bahwa semua sudah disampaikannya ke KPU Riau, serta bahkan dirinya dengan tegas pula menyatakan tak terlibat dalam kampanye salah satu paslon, apalagi sampai masuk Timses seperti yang viral di Medsos tersebut. (Dairul)