Versi Majalah TIME dan Statistika, Ini Dia Lima Perusahaan Indonesia Masuk Daftar 1.000 Terbaik di Dunia

0 205

DERAKPOST.COM – PT Astra International Tbk dan empat perusahaan Indonesia lainnya masuk dalam daftar 1.000 perusahaan terbaik di dunia tahun 2024 versi majalah TIME dan Statistika.

Dikutip dari Kompas.com, TIME mengatakan, perusahaan-perusahaan papan atas tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat, membuat karyawannya gembira, dan pada saat yang bersamaan menghasilkan uang.

TIME dan Statista melakukan pemeringkatan pada seluruh sektor mulai dari teknologi, pertambangan, perbankan, hingga otomotif. Tidak ada satu sektor yang mendominasi atas sektor yang lain.

Berikut lima perusahaan asal Indonesia yang masuk dalam jajaran perusahaan terbaik di dunia tahun 2024 versi majalah TIME dan Statista:

1. PT Astra International Tbk Peringkat dunia: 435; skor 87,54

2. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Peringkat dunia: 892; skor: 79,51

3. PT Adaro Energy Tbk Peringkat dunia: 908; skor: 79,19

4. Bank Mandiri Tbk Peringkat dunia: 914; skor: 78,94

5. Charoen Pokphand Indonesia Tbk Peringkat dunia: 961; skor: 75,58.

Pemeringkatan tersebut didasarkan tiga dimensi utama, yakni survei kepuasan karyawan; pertumbuhan pendapatan; dan data lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG) perusahaan.

Dilansir Antara, Sabtu (14/9/2024), dimensi kepuasan karyawan dievaluasi dengan menggunakan data survei dari karyawan di seluruh dunia. Survei dilakukan di lebih dari 50 negara dengan data yang dikumpulkan dari sekitar 170.000 peserta.

Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap perusahaan mencakup citra, suasana, kondisi kerja, gaji, dan kesetaraan oleh karyawan yang telah diverifikasi serta rekomendasi langsung dan tidak langsung.

Dimensi pertumbuhan pendapatan dinilai dengan menggunakan data dari basis data pendapatan Statista dan riset yang ditargetkan, yang berisi data pertumbuhan perusahaan selama tiga tahun terakhir.

Perusahaan harus memenuhi kriteria tertentu untuk dipertimbangkan dalam evaluasi, termasuk menghasilkan pendapatan minimal 100 juta dollar AS pada tahun fiskal terakhir yang tersedia dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang positif dari 2021 hingga 2023.

Sedangkan dimensi ESG mengukur transparansi keberlanjutan berdasarkan data KPI terstandardisasi dari Basis Data ESG Statista dan penelitian data yang ditargetkan.

Untuk merumuskan indeks ESG yang komprehensif, beberapa poin data dikumpulkan untuk menilai dan mengevaluasi ketiga aspek, yakni lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Evaluasi lingkungan mencakup intensitas dan tingkat pengurangan emisi karbon serta peringkat Carbon Disclosure Project (CDP). Evaluasi sosial menilai jumlah perempuan dalam dewan direksi dan keberadaan kebijakan hak asasi manusia (HAM).

Sedangkan evaluasi tata kelola mengevaluasi apakah perusahaan memiliki laporan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR yang mengikuti pedoman Global Reporting Initiative (GRI) dan pedoman kepatuhan atau anti-korupsi.  (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.