Ustadz Yurnalis Sebut Abdul Wahid Sosok Pemimpin yang Merangkul, Patut Menjadi Pilihan Masyarakat Riau

0 260

 

DERAKPOST.COM – Bakan Calon (Bacalon) Gubernur Riau Abdul Wahid menghadiri kegiatan diskusi kedai kopi bersama komunitas gowes merah putih di Kedai Kopi Aras, Jalan Hangtuah, pada hari Rabu (18/9/2024).

Komunitas gowes merah putih terdiri dari tokoh-tokoh senior dari berbagai latar belakang, ada pensiunan TNI, Brimob, Pensiunan ASN, ustadz, pengusaha dan ada juga mantan bupati.

Kegiatan diskusi inipun dipandu langsung Ustadz Yurnalis, ia sendiri adalah Ustadz yang sangat kondang di Kota Pekanbaru dan Rokan Hulu. “Diskusi kedai kopi ini merupakan bincang santai tapi juga akan mendalami gagasan Cagub muda kita ini” sebut Ustadz Yurnalis.

Ustadz yang merupakan teman dekat UAS ini juga memantik diskusi menceritakan kisah Nabi Musa yang belajar kepada Nabi Khaidir.

“Saya teringat kisah Nabi Musa. Sebelum menjadi pemimpin ia belajar akan hikmah kepada Nabi Khaidir. Pada saat nabi itu, menghancurkan kapal ia itu kapal yang akan mereka tumpangi sementara di negri itu sedang ada raja yang suka mengambil harta kaum lemah, maka harus diberikan solusi dan bela masyarakat yang lemah dan miskin itu,” jelasnya.

Dikatakan dia, kisah pelajaran yang kedua saat Nabi Khaidir berjumpa anak kecil lalu ia bunuh, lalu Nabi Musa bertanya kenapa ? Nabi Khaidir menjawab karna anak kecil ini besar nantinya tumbuh tidak bagus dan durhaka kepada orang tuanya.

“Hikmahnya yakni soal membangun dan menyiapkan generasi untuk masa depan, caranya menyiapkan pendidikan itu yang baik,” jelasnya. Ustadz Yurnalis menyebut bahwa Abdul Wahid merupakan pemimpin yang bisa merangkul dan memberi solusi.

Hal itu yang terlihat pada diri Abdul Wahid. Dimana, beliau ini bisa menjadi pemimpin yang merangkul dan memberi solusi bagi persolan di Riau, apalagi tagline Bersama Membangun Riau.

Sementara itu Abdul Wahid pemaparannya mengatakan ia maju untuk mengabdi bagi kemajuan Riau. Artinya, ia ingin mengabdi diminta banyak tokoh, maka harus maju dan akhirnya ini mengambil konsekwensi mundur sebagai anggota DPR RI.

“Saya ingin menegaskan, bahwa saya maju ini karna ingin mengabdi, diminta oleh banyak tokoh saya harus maju dan akhirnya mengambil konsekwensi mundur sebagai DPR RI terpilih dengan suara terbanyak di Riau,” jelas Wahid dalam rilis diterima media ini.

Kenapa akhirnya memutuskan itu, yang karena juga merasa ada tanggung jawab mengabdi untuk Riau dengan hal sudah dimulai. Misal perjuangan mendapatkan DBH sawit dan PI Migas yang merupakan sesuai diharapkan.

Cagubri muda ini juga mengatakan akan memperioritaskan penyelesaian masalah infrastruktur, mengatasi kemiskinan dan pendidikan.

“Dengan sumber keuangan baru ini sudah dapat setiap tahun melalui PI Migas serta DBH sawit. Maka harus difokuskan dalam menyelesaikan masalah infrastruktur, pendidikan dengan taeget saya 1 rumah 1 sarjana dan soal membuka lapangan pekerjaan,” jelasnya. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.