DERAKPOST.COM – Erisman Yahya ungkap,terkait pemberianya bonus untuk atlet dan juga pelatih berhasil meraih medali diajang PON Aceh-Sumut 2024 lalu, telah dianggar bonus, atlet, pon, erismPemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, yakni melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau telah menyiapkan anggaran untuk pemberian bonus tersebut.
Tetapi, muncul persoalan karena atlet dan pelatih peraih medali di PON Aceh-Sumut tersebut menolak tidak mau menerima bonus yang telah disiapkan oleh Pemprov Riau karena dianggap bonus itu disiapkan lebih kecil dari angka maksimal yang ada di dalam Pergub.
Kadispora Riau, Erisman Yahya juga menegaskan bahwa tidak pada tempatnya menyalahkan Gubri Abdul Wahid, karena besaran bonus diputuskan pada masa Gubri sebelumnya. “Besaran bonus PON itu kan dialokasikan pada APBD Tahun Anggaran 2025 yang disahkan sebelum Bapak Abdul Wahid menjabat. Jadi tidak pas kalau beliau yang disalahkan,” tegas Kadispora Riau, Erisman Yahya.
Erisman menjelaskan bahwa awalnya Dispora mengusulkan total anggaran untuk bonus itu Rp40 miliar. Namun menjelang pengesahan APBD Tahun Anggaran 2025 dipangkas menjadi Rp25 miliar karena mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang turun drastis.
Seperti diketahui, APBD Riau TA 2024 sekira Rp11,02 triliun. Sementara APBD TA 2025 turun drastis menjadi sekira Rp9,2 triliun. “Ini belum ditambah defisit yang luar biasa pada APBD 2025 ini. Jadi beban keuangan tentu makin berat. Dispora Riau siap saja mencairkan kalau atlet dan pelatih peraih medali PON itu berkenan menerima itu,” ujarnya seperti dikutip dari laman Riaukepri.
Dijelaskannya, pada 15 April 2025 lalu sebenarnya telah dilakukan pertemuan dan pembahasan terkait masalah bonus dengan peserta antara lain pelatih PON Aceh-Sumut, KONI Riau, perwakilan NPC, dan atlit serta pelatih Pra Popnas. Dengan hasil kesepakatan pada saat itu pelatih dan Atlet di bawah NPC dan Pra POPNAS yang berkenan terima bonus sesuai anggaran yg tersedia di DPA Dispora.
Tetapi para pelatih dan atlet di bawah KONI yang meraih medali di PON Aceh-Sumut belum berkenan menerima dan akan memperjuangkan untuk penambahan pada APBD-P 2025. “Kami sudah menyampaikan agar mereka bisa menerima ini dulu, jika nanti keuangan Pemerintah Provinsi Riau membaik, maka lagi diajukan penambahan anggaran. Untuk saat ini segitu baru yang ada kemampuan keuangan Pemprov Riau. Apalagi saat ini kan Pemprov Riau tengah mengalami defisit anggaran yang luar biasa,” katanya.
Ia menambahkan, sementara atlet dan pelatih peraih medali pada ajang Paralympic Games, Peparnas dan Pra Popnas mau menerimanya. Sehingga yang mau menerima tersebut yang baru kami cairkan. Sementara yang atlet dan pelatih peraih medali di PON Aceh-Sumut tidak berkenan menerimanya. Jadi harus mau gimana lagi. (Dairul)