Tak Ada Masalah PPDB SMAN, Robin: Hanya Kurang Ketersediaan Sekolah

0 238

 

DERAKPOST.COM – Robin Hutagalung selaku Ketua Komisi V DPRD Riau, pun mulai angkat bicara terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang belakangan menjadi sorotan. Kata dia, tidak ada hal masalah dalam proses yang sudah selesai dilaksanakan.

Hal itupun, diketahui ketika dikonfirmasi terkait masih saja mencuat permasalah PPDB SMAN. Robin Hutagalung, dalam hal ini menceritakan, bahwa di awal dia baru jadi Ketua Komisi V, mengundang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau supaya melaksanakan PPDB itu secara konsekuen sesuai dengan regulasi yang ada, baik secara Permendikbud maupun Petunjuk Teknis (Juknis) yang ada.

“Setelah tanggal 6 Juli 2022, halnya itu
pengumuman. Maka kita langsung rapat dengan Disdik Riau ini mempertanyakan hal tersebut. Disdik, saat itu sampaikan pada kita, setiap sekolah ada yang tidak terisi. Karena bisa itu tinggal kelas, tidak menggunakan jalur pindah, ada yang tak daftar ulang,” ungkap Robin Hutagalung Rabu (3/8/2022) menjawab wartawan.

Apakah PPDB ini misalnya bermasalah seperti tiap tahunnya ? Terkait ini Robin Hutagalung mengatakan, PPDB ini tidak bermasalah. Yang masalah itu ada pada ketersediaan sekolah yang tidak cukup. Makanya diminta Disdik Riau ini supaya disampaikan ke gubernur untuk digesa pembangunan sekolah. Karena ini tidak sebanding. SMP sampai 46, SMA hanya 16, sementara ada wajib belajar.

Politisi PDIP ini mengatakan, dari pihak Disdik Riau menyampaikan ke Komisi V ada sebanyak 725 di SMAN, serta 233 di SMKN itu masih ada bangku kosong. Sehingga jumlah kekosongan mencapai 958 bangku. Ketika itu disampaikan, hal tersebut, kata Robin Hutagalung, maka secara pribadi meminta supaya itu tidak diisi. Sebab kalau itupun diisi nanti akan menimbulkan suatu problem baru.

Tapi sambung Robin, oleh Kepala Disdik Riau Job Kurniawan menyebut itu tidak mungkin tidak diisi. Dan soal kenapa itu segitu banyak yang kosong, Robin bisa maklumi Kepala Disdik tidak bisa jawab kondisi tersebut yang lantaranya posisi Job Kurniawan hanya ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas atau Plt Disdik. Maka, artinya dia itu, tidak bagian dari panitia.

“Saya tawarkan itu supaya jangan diisi, dan jangan ada pendaftaran seperti ini. Dan memang Pak Job Kurniawan, yang Plt Kadisdik Riau itu sepakat. Tapi tidak mungkin itu tidak diisi. Pertama, selain memang kemungkinan dapat diisi, dan kedua untuk mengurangi beban. Sebab yang tidak bisa diterima di negeri, baik itu SMA dan SMK itu sebanyak 12.800. Jadi kalau memang itu diisi, maka bisa mengurangi beban ini,” jelasnya.

Maka kata Robin Hutagalung, akhirnya, dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut. Hal itu sepakat agar diisi, tapi diumumkan kepada publik melalui pihak Disdik Riau. Namun hal itu sebut Robin, pihak Disdik tak sanggup. Sebab ada kemungkinan itu ribuan orang yang datang ke Disdik Riau. Maka akhirnya ini kembali dirapat lagi dengan tujuan bisa mencari solusi kongkrit hal itu.

“Akhirnya kita rapat, kita coba berupaya mengisinya. Mengisi itu, ada dari Disdik dan ada Komisi V DPRD Riau. Tetapi kita sampaikan melalui pihak Disdik, supaya dibantu. Tentu dalam hal ini prioritaskan adalah orang tempatan disitu, kemudian yang secara ekonomi tidak mampu. Hal itulah, saat sekarang ini sudah berjalan. Tentu, dengan harapan semua teratasi,” kata Robin Hutagalung.

Namun dalam hal ini Robin Hutagalung mengakui solusi itu dirasa kurang atau tidak sepenuhnya bisa mengatasi akan persoalan tersebut. Maka ada opsi agar dibuat atau pembentukan sekolah baru. Hal itu, untuk saat ini sudah terlaksana dengan membentuk SMAN 17, 18, dan 19 di Kota Pekanbaru di tiga lokasinya kecamatan. Tapi memang untuk disaat ini gedung masih menumpang.

“Memang dengan mengisi bangku yang kosong pada sebanyak 16 SMAN dan 8 SMKN tersebut belum merupakan cara jitu atasi solusi. Maka mengatasi hal itu pihak Disdik itu akan membuka sekolah baru, yakni SMAN 17, 18, dan 19. Tetapi untuk gedung masih menumpang. Yaitu ada ditiga kecamatan. Dengan lokasi itu di Jalan Parit Indah, Jalan Darma Bakti, Jalan Delima,” ujar Robin Hutagalung.

Katanya, dibuka tiga sekolah, bangunan sementara oleh Disdik Riau akan pinjam atau menumpang gedung dulu. Karena, sesuai rencana itu dibuka tiga sekolah baru tersebut. Tahun ini sudah dimulai. Dengan tujuan mengurangi beban pada jumlah siswa yang tidak tertampung di negeri. Dan juga berangsur pemerataan jumlah sekolah itu di kecamatan.

Kesempatan itu Robin Hutagalung juga menegaskan, untuk tiga sekolah sudah mulai penerimaan siswa itu, maka pada tahun 2023 akan dibangun fisik gedung. Hal ini salah satu solusi dilakukan DPRD dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, yang berdasarkan rapat Komisi V dan Disdik. Namun kini, menunggu dari kepastian gubernur. Tapi prinsipnya dari DPRD Riau mendorong itu terwujud.

Robin Hutagalung juga mengatakan, hal lainnya sudah dilakukan Komisi V DPRD Riau adalah mendorong sekolah swasta itu untuk menerima siswa afirmasi atau dari yang kurang mampu. Nanti, dalam halnya anggaran dibantu melalui Dana Bosda dari Pemprov Riau. Hal ini suatu tujuan dalam mengurangi jumlah beban siswa yang tak bisa sekolah di negeri. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.