Sudah Ditertibkan Satgas PKH, Tapi Puluhan Truk Lancar Saja Angkut TBS Sawit dari Kawasan TNTN

0 60

DERAKPOST.COM – Buah sawit dari dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Desa Airhitam, Desa Lubuk Kembang Bungo, Desa Bukit Kesuma, Desa Toro Jaya, Desa Gondai, masih lancar diangkut keluar puluhan truk Colt Diesel setiap harinya ditampung sejumlah peron dan pabrik kelapa sawit (PKS).

Hal itu sebagaimana pantauan lapangan wartawan, belakangan ini. Artinya, walau Tim Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) baru-baru ini yang tegas menyegel aktivitas kebun sawit di dalam kawasan  TNTN di daerah tersebut. Namun halnya Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari dalam kawasan itu tetap lancar diangkut keluar oleh puluhan truk.

Wartawan bersama Tim Investigasi DPP TOPAN RI Wilayah Sumbagut ini melihat puluhan truk Colt Diesel itu masih tampak  aman-aman dan santai mengangkut TBS sawit baik dari dalam zona inti TNTN, kawasan HPT, HP, dan HPK TNTN. Ribuan kawasan inti, HPT, HP HPK sudah berganti dari hutan alam menjadi hamparan perkebunan sawit ilegal, membangun, menanam sawit secara nonprosedural, tanpa izin resmi Pemerintah.

Dikutip dari laman Detakindonesia. Tim investigasi sempat bertemu dan wawancara dengan petinggi Desa Airhitam, Lubuk Kembang Bungo, dan sejumlah masyarakat. Bahwa kata warga adalah perusahaan yang duluan membabat hutan di kawasan TNTN. Ada perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI) sebelumnya. Perusahaan inilah yang pertama membuat jalan balak, dan sekarang eks jalan kayu balak itu dimanfaatkan warga membuka kebun sawit.

“Kesalnya masyarakat kepada oknum aparat Pak, mereka tangkap satu atau dua alat berat ekskavator, tapi kemudian mereka 86 kan Pak. Maksudnya tangkap lepas. Itu cerita tangkap lepas itu sudah tidak menjadi rahasia umum lagi bagi kami warga daerah ini. Saat menangkap dibawa minta didampingi Bhabinkamtibmas atau Babinsa desa di sini, eh aparat itu Pak kemudian lepaskan lagi, maunya Satgas PKH ini tangkap lah oknum aparat kehutanan yang tangkap lepas itu. Makanya kami kesal akhirnya kami juga buka hutan dikit-dikit tanam sawit. Cukong besar bisa buka luas kebun sawit, kok kami dilarang yang kecil-kecil ini hanya untuk bisa makan. Bukan untuk kaya seperti cukong-cukong itu,” kata Ron inisial salah seorang warg mendampingi tim investigasi melacak mana kebun perusahaan dalam kawasan TNTN dan kebun para cukong, pemilik peron dan sebagainya.  (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.