Siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba yang Gadaikan Handphone untuk Bayar Ujian, Kini Jadi Adik Angkat Kapolres

0 54

DERAKPOST.COM – RL, siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang menggadaikan handphone ini agar mengikuti ujian kenaikan kelas. Disaat ini menjadi viral, dan perhatian padanya itu
terus berdatangan. Seperti halnya Kapolres Rokan Hulu, AKBP Emil Eka Putra, memberi perhatian khusus.

Dimana, saat ini RL yang sempat gadaikan handphone agar bisa mengikuti ujian. Kini, diketahui RL seorang anak yatim, menjadi adik angkat Kapolres Emil Eka Putra. “Yah, RL sudah jadi adik angkat saya. Ini sebagai kepedulian kami terhadap RL dan didalam hal pendidikan,” kata Emil.

Seperti dikutip dari laman Kompas.com. Ia mengatakan, dirinya bersama jajaran serta jajaran pengurus Bhayangkari Polres Rohul telah ada mengunjungi rumah orangtua RL di Desa Bangun Purba Timur Jaya, Dalam kunjungan tersebut, ibu RL, Mariatun (58), menceritakan kondisi anaknya terpaksa menggadaikan handphone.

Emil mengaku prihatin serta menyatakan komitmennya untuk membantu RL tetap bisa melanjutkan sekolah. “Ke depannya, insyaallah kami membantu hal kebutuhan sekolahnya RL. Kami ini akan bantu sesuai kemampuan dan kewenangan. Kami harap, RL terus semangat bersekolah,” ujar Emil.

Sebelumnya diberitakan, RL itu tidak dapat mengikuti ujian pada hari Senin (2/6/2025) karena belum membayar uang praktik. Dia pun pulang ke rumah dan minta uang pada ibunya, namun tak berhasil. Dalam kondisi menangis, RL itu mencari pinjaman hingga akhirnya menggadaikan handphone agar bisa mengikuti ujian.

Kasus ini viral dan kini mendapat perhatian luas, termasuk hal itu dari pihak kepolisian. Namun pihak sekolah membantah bahwa RL dilarang mengikuti ujian karena belum membayar administrasi. Hal ini seperti ada disampaikan Pelaksana harian (Plh) Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangun Purba, Habibi.

“Kami mau memberikan klarifikasi kepada media, terkait informasi yang beredar siswa kami yang katanya disuruh pulang karena tidak bisa ikut ujian,” ujar Habibi kepada wartawan di Rohul, Senin lalu yang setelah pemberitaan viral. Habibi tegaskan bahwa sekolah tidak ada pernah menyuruh siswa belum menyelesaikan administrasi untuk tidak mengikuti ujian.

Buktinya ini kata Habibi, sudah ada daftar nama dan nilai ujian Resta. Jadi sekali lagi, bahwa tidak pernah menyuruh anak-anak pulang atau tidak ikut ujian karena belum melunasi administrasi. Meski demikian, ia menyatakan pihak sekolah permohonanya maaf atas kejadian tersebut. Tetapi, disaat ini Disdik Riau telah mencopot Habibi dari jabatannya tersebut. (Lina)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.