DERAKPOST.COM – Menyikapi keluhannya masyarakat konsumen listrik di Kepulauan Meranti terkait matinya atau padam bergilir yang seharinya bisa selama 12 jam. Untuk hal demikian, Pemda gelar rapat berasama banyak pihak, termasuk PLN.
Keluhannya masyarakat pada kondisi listrik yang kerap padam dan lantaran juga dinilai tak kunjung membaik, maka ratusan warga itu menggeruduk Kantor PLN Selatpanjang, Jumat (24/10/2025) malam. Kemudian hal itu, Sabtu (25/10/2025) digelar rapat, yang berlokasi di Gedung Kuning, Kantor Bupati Kepulauan Meranti.
Rapat tersebut dipimpin Asisten I Sudandri Jauzah. Hadir dalam rapat yaitu Asisten II Irmansyah, serta Kabag Hukum Maizhatul Baizura. Selain itu, Ketua DPRD Khalid Ali, Kepala PLN Selatpanjang Dalie Priasmoro,
Danposal S Arifin, Perwakilan Koramil Amri, Waka Polres Maitertika, juga Ketua LAMR Afrizal Cik, camat, tokoh masyarakat, serta ormas dan lainnya.
Dalam rapat itu, Dalie memaparkan bahwa sebelumnya PLN Selatpanjang ini memiliki daya mampu sebesar 13,8 megawatt. Yang sementara beban pemakaian yakni, hanya sebesar 13,3 megawatt. Sehingga surplus sebesar 0,5 megawatt. Hanya saja, untuk saat ini, diakui Dalie, beberapa pembangkit di PLN Selatpanjang dalam keadaan rusak dan sedang diperbaiki.
“Sehingganya, daya mampu yang tersedia banya 7,3 megawatt saja. Minusnya skitar 6,5 megawatt,” ujarnya. Maka sambung dia, sesuai aspirasi masyarakat yang berdemo meminta kepastian listrik kembali normal, dalam hal ini berjanji Itu 10 hari sejak rapat digelar, terhitung 25 Oktober 2025 hingga 3 November normal lagi.
Dikutip dari laman Cakaplah. Target untuk kembali menormalkan listrik di Kota Sagu itu disampaikan Dalie dalam rapat bersama pihak terkait. Dijelaskanya, sementara menjelang perbaikan rampung dan mesin baru sampai ke Selatpanjang, PLN memberlakukan pemadaman bergilir.
Satu hari, listrik akan dipadamkan selama 12 jam, dibagi itu per 6 jam setiap harinya. Mulai pukul 2 siang hingga pukul 8 malam, pukul 8 malam hingganya pukul 2 dinihari, pukul 2 dinihari hingga pukul 8 pagi. Yang tentunya begitu seterusnya selama 10 hari kedepan.
Sementara itu, Asisten I Sudandri Jauzah
mengatakan, Pemkab Meranti akan terus mengawal progres telah dijanjikan pihak PLN. “Kita akan kawal ini. Karena seperti diketahui, kondisi seperti ini juga menjadi keluhan masyarakat konsumen listrik. Hal itu ada aksi demo,” katanya.
Diketahui dalam rapat, disepakat beberapa poin. Yang diantaranya, pihak PLN harus menghadirkan pemangku kebijakan yang bisa mengambil keputusan pemanfaatan tenaga kerja lokal, penyertaanya penyedia jasa lokal dalam bidang ketenagalistrikan, perbaikan instalasi listrik. (Sang)