DERAKPOST.COM – Kendati tidak dapat dukunganya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti. Tapi, Qori dan qoriah Meranti ini berhasil mendapatkan juara di MTQ Riau ke-40, di Rohil. Kedatangan kafilah ke Meranti disambut meriah oleh masyarakat.
Masyarakat ini antusias berdatangan ke Pelabuhan Tanjung Harapan, tampak itu gegap gempita penyambutannya kafilah yang tidak ada mendapat dukungan dari Pemkab Meranti. Kafilah ini, juga diarak keliling Kota Selatpanjang. Kedatangan penyambutan peserta itu diawal dengan pengalungan bunga, saat turun kapal.
Pada pantauan lapangan, taburan beras kunyit dan tabuhan bunyi kompang juga bersahut-sahutan menyambut kafilah ini harumkan nama daerah. Hadir tersebut, Pemuda Pancasila, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan ratusan masyarakat yang menyalami para qori dan qoriah ini dengan terlihat mata berkaca-kaca.
Namun didalam penyambutan tersebut, tidak tampak juga Bupati maupun Wakil Bupati Meranti, bahkan dari kepala OPD terkait maupun OPD-OPD lainya. Karena memang sejak dari awalnya itu Pemkab Meranti tidak memberikan dukungannya pada kafilah qori dan qoriah bertanding MTQ Riau ke-40, di Kabupaten Rohil.
Untuk diketahui, Meranti ini menempati urutan ketujuh dengan perolehan nilai 26. Nilai tersebut diperoleh dari tujuh juara. Masing masing 4 juara satu yang diraih Abdurrahman Sulaiman Saputra Hifzhil Qur’an 1 juz cabang Tilawah, Gusnanda Tartil Qur’an 3-8 juz cabang Tuna Netra, Eko Sarjono Tartil Qur’an 5-10 juz cabang Qiroat Mujawad dan Azza Afkarina cabang Hifzhil Qur’an 5 juz.
Kemudian untuk halnya juara 2 diraih Muhammad Habbibul Haq Al Hanif, Hifzhil Qur’an cabang 10 juz dan Yogi Zatmika Khaththil Qur’an cabang dekorasi. Sedangkan juara Harapan 2 diraih oleh Laila Tartil Qur’an 9 juz cabang Tartil. Sehingga dengan total itu nilai 26 tersebut menempatkan Meranti pada posisi juara ketujuh.
Dalam penyambutan kafilah tersebut diarak keliling kota menggunakan mobil dan becak motor. Selanjutnya dibawa ke markas Pemuda Pancasila yang berada di Jalan Tebingtinggi ini untuk dilaksana prosesi Tepuk Tepung Tawar. Kegiatan dirangkaikan dengan kegiatan tahunan Pemuda Pancasila dalam menyambut tahun baru Islam dengan menggelar Pekan Muharram. Pada acara tersebut diisi tausiyah dan dia bersama.
Salah seorang masyarakat, Budiman menyampaikan rasa harunya dengan kedatangan peserta kafilah Meranti yang disambut antusias. Dikatakan dia, kalau hingga tak sadar meneteskan air mata melihat para peserta kafilah. “Saya tidak menyangka keberangkatan dan kepulangan kafilah kita ini sampai sini meriahnya, karena saya tau pasti dari mana para relawan mendapat donasi menggalang dana,” ujarnya.
Dikatakan, walaupun tidak ada campur tangan pihak Pemkab Meranti, namun kepedulianya dan simpati masyarakat lebih berharga dari itu. Alhamdulillah, katanya, sampai saat ini berhasil raih juara. Ini adalah bentuk kepeduliannya masyarakat Meranti dan donatur serta simpatisan lainnya. Walau itu Pemkab sudah tidak acuh terhadap persoalan ini.
“Kami atas nama relawan serta tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Tentu ucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan donatur, yang sehingga penyambutan ini meriah. Juga pada peserta qori dan qoriah yang telah mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat Meranti. Selain itu, kepada Pak Zulkhairil sebagai pendamping yang mengorbankan waktu dan memberikan terbaik, dengan mengurus peserta pada lomba MTQ di Rohil,” tambahnya.
Official pendamping Kafilah Kabupaten Kepulauan Meranti, Zulkhairil menjawab wartawan, mengatakan prestasi bahwa prestasi sudah diraih itu tidak terlepas dari dukungan diberikanya masyarakat, disaat itu yang diketahui Pemkab tidak ingin ikut campur terlalu banyak dalam hal kegiatan MTQ tersebut. Sehingga ini menimbulkan kekecewaan kafilah, tapi kini membuahkan hasil juara tujuh.
“Kami bersyukur kepada Allah dari apa yang telah diraih oleh kafilah Kepulauan Meranti. Kemudian ucapan terimakasih juga kami kepada seluruh masyarakat Kepulauan Meranti dimana pun berada yang telah mendoakan dan mendukung perjuangan anak anak mengikuti MTQ, dan Allah lah yang menentukan takdir atas hambanya. Ternyata anak-anak kita berkualitas, bukan seperti apa yang di sangkakan oleh segelintir orang selama ini,” kata Zulkhairil.
Dikatakan, kendati tidak mendapatkan itu dukungan dari Pemkab Meranti yang dipimpin Muhammad Adil ini. Tapi untuk kafilah Meranti dalam iven MTQ Riau itu mendapatkan dukungan dari kabupaten dan kota lainnya. Dikarena sambungya, dari sejak awal Pemkab Meranti sendiri malah diam seribu bahasa. Dengan hal peraihan juara tujuh ini, tentunya secara tidak langsung sudah menampar muka pemerintah daerah.
“Semua kabupaten/kota itu mendukung dan memberikan semangat kepada kita, kafilah Kepulauan Meranti, namun pihak Pemkab Meranti hanya diam saja. Yang bahkan mereka sangat menyayangkan sikap pemerintah daerah yang berbuat seperti ini. Secara tidak langsung akan keberhasilan ini menampar pemerintah daerah, karena ini tanggungjawab dia sebagai pemangku negeri, lagi pula kegiatan rutinitas ini sudah diatur dari pusat sampai daerah,” kata Zulkhairil.
Ditambahkanya, bahwa keberangkatan kafilah mengikuti MTQ Riau juga untuk menjawab keprihatinanya orang-orang yang mengatakan para qori dan qoriah tidak berkualitas. Tapi prestasi diraih ini juga untuk menjawab akan keprihatinan orang-orang yang mengatakan ini tidak berkualitas dan menjawab tantanganya yang telah melontarkan pernyataan itu. Dimana seharusnya perhatian diberikan rumah besar yang bernama pemerintah daerah.
“Yang saya takutkan itu ada pepatahnya yaitu Si Buta memimpin Si Celik. Maka, keberhasilanya tujuh qori dan qoriah ini adalah jawaban dari orang-orang yang meragukan kualitas anak-anak kita. Dan begitu juga dukungan masyarakat yang menjawab bahwa justru kualitas anak kita itu luar biasa. Dimana mereka jelas sangat terdidik, padahal pembinaannya yang dilakukan sangat minim, tapi saat lomba mereka maksimal menunjukkan kemampuan mereka sesungguhnya,” ujarnya dikutip dari halloriau.com.
Kedepanya, Zulkhairil berharap Pemkab Meranti melalui LPTQ bisa memberikan pembinaan rutin kepada qori dan qoriah sebagai langkah menciptakan sumber daya manusia yang handal. Artinya, bisa buka mata dan berikan pembinaan pada qori dan qoriah. Maka, dia mengatakan tidak mungkin batalnya keberangkatan kafilah hanya yang dikarena persoalan anggaran. Disebutkan jangan sampai nantinya, bupati itu disebut melakukan pembangkangan terhadap aturan. **Abd