Perang Rusia-Ukraina, Dunia Terancam Krisis Pangan

0 426

 

RUSIA, Derakpost.com- Dampak perang Rusia dengan Ukraina, makin terjadinya krisis pangan tengah menghantui dunia. Ini, terjadi karena harga pupuk melonjak tajam serta banyak petani tidak mampu membeli nutrisi. Krisis dapat dihentikan jikalau perang di Ukraina disetop.

Hal ini, diungkapkan miliuner pupuk dan batu bara di Rusia, Andrei Melnichenko. Dia menyebutkan, beberapa pengusaha terkaya di Rusia dengan secara terbuka menyerukan perdamaian sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi itu pada 24 Februari lalu. Pengusaha yang antara lain Mikhail Fridman, Pyotr Aven dan Oleg Deripaska.

Amerika Serikat dan Eropa bahkan telah memberikan sanksi kepada pengusaha Rusia, termasuk akan sanksi Uni Eropa terhadap Melnichenko, aset negara juga dibekukan serta memutuskan sebagian besar sektor korporasi Rusia, yakni dari ekonomi global dalam upaya memaksa Putin mengubah arah.

Putin menolak. Dia menyebut perang itu sebagai operasi militer khusus ini untuk membersihkan Ukraina dari nasionalis dan Nazi yang berbahaya. “Peristiwa di Ukraina benar-benar tragis. Kami sangat membutuhkan perdamaian,” kata pria ini yang berkebangsaan Rusia tapi lahir di Belarus dan ibunya warga Ukraina.

Melnichenko adalah pendiri EuroChem, salah satu itu produsen pupuk terbesar Rusia, yang pindah ke Zug, Swiss, pada tahun 2015, dan SUEK, produsen batu bara utama Rusia. Katanya invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskanya ribuan orang, membuat lebih dari 2 juta orang mengungsi, dan juga menimbulkannya kekhawatiranya akan konfrontasi yang lebih luas diantara Rusia, dan Amerika Serikat, dua kekuatanya nuklir terbesar dunia.

Putin mengatakan, Kamis lalu (3/3/22) bahwa harga pangan akan naik secara global melonjaknya harga pupuk jikalau Barat menciptakan masalah bagi ekspor pupuk Rusia, yang merupa 13 persen itu dari produksi dunia. Bahkan diketahui ini Rusia podusen utama pupuk.

Ditulis AFP. Rusia itu adalah produsen utama pupuk yang serta mengandung kalium, fosfat, serta nitrogen, nutrisi tanaman, bahkan halnya tanah utama. EuroChem, hal memproduksi nitrogen, fosfat, dan juga kalium bahwa adalah salah satu dari lima perusahaan pupuk terbesar di dunia.

“Perang yang terjadi juga menyebabkan melonjaknya harga pupuk ini yang tidak lagi terjangkau oleh petani. Rantai pada pasokan makanan yang sudah semakin terganggu oleh Covid-19, yang semakin tertekan. Sekarang, akan menyebabkan inflasi pangan yang lebih tinggi di Eropa dan kemungkinan kekurangan pangan di negara-negara termiskin di dunia,” sebut dia, dilansir merdeka.com.

Kementerian perdagangan dan industri Rusia pernah mengatakan halnya pada produsen pupuk negara itu untuk dapat menghentikan sementara ekspor awal bulan ini. Harga pangan dan juga pakan internasional yang dapat naik hingga 20 persen sebagai akibat konflik di Ukraina, yang memicu lonjakan kekurangan gizi global. Ini datanya badan pangan PBB. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.