Penjelasan BBKSDA Riau Tentang Konflik Satwa Harimau dan Manusia di PBPH

0 56

DERAKPOST.COM – Seorang dari pekerja di Pelalawan sudah ditemukan tewas dengan diseret Harimau. Pekerja pada Harvesting perusahaan akasia ini tewas mengenaskan diserang Harimau Sumatera. Yakni pekerja di kawasan konsesi hutan milik Pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), daerah Semenanjung Kerumutan Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa malam (24/6/2025).

Korban bernama Hadito tewas saat sedang beristirahat di camp apung. Sekitar pukul 19.30 WIB, ia keluar sejauh 15 meter dari camp untuk buang air. Tak lama, terdengar teriakan dari arah korban. Rekan-rekannya yang curiga langsung menyusul ke lokasi dengan membawa senter.

“Saksi hanya menemukan celana dan ponsel milik korban. Setelah itu, pencarian dilakukan dan korban ditemukan telah diseret sejauh 100 meter dalam kondisi tidak bernyawa, dengan luka bekas gigitan dan cakaran di leher serta punggung kanan,” ujar Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin, Kamis (26/6/2025).

Jenazah korban dievakuasi ke klinik distrik sebelum dirujuk ke Puskesmas Teluk Meranti dan selanjutnya ke rumah sakit di Pekanbaru.

BBKSDA Riau langsung turun tangan dengan menurunkan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) ke lokasi untuk melakukan investigasi. Mereka menemukan jejak Harimau Sumatera yang menunjukkan kawasan tersebut merupakan habitat aktif, termasuk jejak setidaknya dua individu gajah.

“Ini menandakan bahwa lokasi kejadian berada di wilayah persinggungan antara manusia dan habitat satwa liar dilindungi,” jelas Ujang.

Sebagai langkah preventif, BBKSDA memberikan edukasi kepada para pekerja tentang cara menghindari konflik dengan satwa liar serta mengimbau warga untuk tidak memburu satwa mangsa alami harimau, seperti rusa dan babi hutan, agar kejadian serupa tidak terulang.

“Perlindungan satwa dan keselamatan manusia harus seimbang, terutama di area yang menjadi zona interaksi keduanya,” pungkasnya.  (Dairul)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.