Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Inipun Resmi Ditutup Asisten I Setdaprov Riau

0 76

DERAKPOST.COM – Agenda, pelatihan pada Kepemimpinan Administrator (PKA) XVI dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) XXI, didalam Lingkung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, telah digelar. Saat ini, pada hari Senin (15/12/2025), bertempat di Aula Tuah Karya Abdi Negara, di Kantor BPSDM Provinsi Riau.

Penutupan tersebut dilakukanya Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Zulkifli Syukur. Kesempatan itu, juga disampaikan Zulkifli Syukur, bahwasanya pelatihan kepemimpinan ini dilaksanakan untuk mencetak pemimpin masa depan yang mampu menghadapi tantangan birokrasi modern, beradaptasi secara cepat dengan dinamika yang berkembang menuju World Class Civil Servant.

Namun, kondisi saat ini telah bergeser dan memasuki sektor publik atau dunia pemerintahan dengan diterapkannya Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang merupakan penyelenggaraan pemerintah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna yaitu masyarakat atau para pelanggan.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik atau SPBE ditujukan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

“Tata kelola pemerintahan dan manajemen sistem pemerintahan berbasis elektronik secara nasional juga diperlukan untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi sistem pemerintahan berbasis elektronik,” kata Zulkifli Syukur.

Menurutnya, seiring dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0, telah mendorong Lembaga Pelatihan untuk melakukan pergeseran atau inovasi dalam proses transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap dari sumber belajar (tenaga pengajar) kepada peserta pelatihan.

“Salah satu pola pelatihan yang mengadopsi teknologi informasi dalam pembelajaran adalah blended learning yaitu metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis,” ungkapnya.

Lanjut Zulkifli Syukur, perpaduan antara pembelajaran konvensional, pendidik dan peserta didik bertemu langsung dengan pembelajaran secara online yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

“Adapun bentuk lain dari blended learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dengan peserta didik berada di dua tempat yang berbeda namun saling memberi feedback, bertanya atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time,” ujarnya.

Diketahui, selama hampir 3 bulan lebih pola blended learning ini diterapkan dalam pembelajaran PKA dan PKP, hal ini tentunya telah memberikan warna dan corak dalam bekerja, bersikap dan bertingkah laku serta diharapkan pula menghasilkan dampak yang positif peserta untuk melaksanakan fungsi sebagai ASN yaitu, sebagai pelaksana kebijakan publik, pelaksanaan pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.

Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Riau Evarefita melaporkan bahwa total peserta PKA sebanyak 30 orang, dan semuanya dinyatakan lulus.

Untuk PKP, terdapat 40 peserta yang mengikuti pelatihan. Dari jumlah tersebut, 39 peserta dinyatakan lulus, sementara 1 lainnya ditunda kelulusannya akibat sakit, dengan total keseluruhan peserta PKA dan PKP di lintkup Pemprov Riau sebanyak 90 orang.

Ia juga menjelaskan, bahwasanya untuk metode pembelajaran yang dilakukan menjabarkan kurikulum dalam setiap tahapan yang telah disesuaikan dengan tujuan pembekalan pakar, pemutaran film pendek, diskusi, pemecahan kasus studi lapangan, merancang aksi perubahan, coaching learning, penyusunan produk pembelajaran dan seminar yang dilaksanakan secara learning.

“Para peserta telah merancang dan mengimplementasikan aksi perubahan pada instansinya masing-masing dengan melibstksn atasan, kolega dan stakeholder terkait,” sebut Eva.

“Hasil implementasi telah di presentasikan dihadapan para penguji, pembimbing dan mentor beberapa hari yang lalu. Aksi perubahan tersebut merupakan akstualisasi kompetensi peserta sebagai pemimpin perubahan di instansinya,” imbuhnya.

Untuk pemantauan dan evaluasi terhadap peserta telah dilakukan sepanjang proses pelatihan berlangsung, dengan melibatkan seluruh komponen, seperti fasilitator, coach, penguji, mentor dan penyelenggara juga telah memberikan kesempatan untuk melakukan keringanan.  (Rezha)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.