Parah…… Israel Terus Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat

0 259

 

DERAKPOST.COM – Sebanyak 83 warga Palestina telah gugur oleh penyerangan Israel. Daftar korban penyerangan terus bertambah di Tepi Barat. Serangan oleh tentara Israel itu, mengabaikan tekanan internasional.

Seperti kejadian hari Kamis (16/3/2023) itu ada mengakibatkan gugurnya empat warga Palestina, di dekat Kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat. Hal itu
adalah pertumpahan darah yang terbaru dalam gelombang kekerasan ini selama setahun di wilayah tersebut.

Militer Israel mekonfirmasi pasukannya beroperasi di Kota Jenin, di hari Kamis. Militer Israel mengatakan, pasukannya membunuh dua anggota kelompok dari militan Jihad Islam yang juga dicari dan orang ketiga terbunuh setelah mencoba menyerang pasukan dengan linggis.

Ditulis Wafa News. Kalau daerah Jenin itu dikenal sebagai salah satu kantong pejuang Palestina, maka Israel sering melakukan hal serangan militer daerah tersebut. Dengan tujuan mencari para kelompok militan Jihad Islam.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi tiga korban tewas sebagai Youssef Shreem (29 tahun), Nidal Khazim (28 tahun), dan Omar Awadin (16 tahun). Sementara identitas korban keempat belum diketahui.

Video amatir yang diambil orang-orang di Jenin, dengan tampak menunjukkan kerumunan warga Palestina ini kelilingi sebuah mobil yang diduga dibawa oleh orang-orang yang membawa pasukan Israel.

Dalam sebuah video yang diposting di media sosial, kerumunan mengepung sebuah mobil dan melemparkan benda ke arahnya. Bahkan beberapa tembakan terdengar dan kerumunan mulai bubar. Video lain ada menunjukkan kendaraan militer Israel menarik mobil itu.

Militer Israel mengatakan, tentara dan warga bersenjata saling tembak, dan tentara diserang dengan batu. Israel melaporkan tidak ada cedera pada personel militernya.

Kematian empat warga Palestina pada Kamis membuat jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal tahun menjadi 83 orang. Mereka meregang nyawa karena Israel telah meningkatkan serangan penangkapan di wilayah pendudukan Tepi Barat, sebagai tanggapan atas serangkaian serangan musim semi lalu.

Serangan Palestina itu terhadap Israel telah menewaskan 14 orang pada 2023. Menurut penghitungan the Associated Press, sekitar setengah dari warga Palestina yang tewas tahun ini berafiliasi dengan kelompok militan.

Israel mengatakan sebagian besar yang tewas adalah militan. Tetapi pemuda pelempar batu yang memprotes penyerangan dan warga lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi, termasuk tiga pria berusia di atas 60 tahun, juga telah dibunuh oleh pasukan Israel.

Putaran kekerasan saat ini adalah salah satu yang terburuk antara Israel dan Palestina di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir. Eskalasi dimulai setahun yang lalu setelah sejumlah serangan Palestina terhadap Israel maupun sebaliknya terjadi hampir setiap malam di Tepi Barat.

Dikutip dari republika.co.id. Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa pembunuhan penduduk Palestina yang terus berlangsung oleh penjajah Israel adalah hasil dari impunitas dan tidak adanya akuntabilitas.

Komentar Shtayyeh muncul sebagai tanggapan atas pembunuhan brutal oleh pasukan pendudukan Israel terhadap empat warga Palestina selama penggerebekan di Jenin, dan cederanya banyak orang lainnya.

Dia menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka.

Tak hanya pembunuhan, Israel juga terus melakukan penangkapan terhadap warga Palestina. Tak jarang anak-anak dan remaja ikut ditangkap. Juga dikabar, pasukan penjajahan Israel ini menahan dua anak Palestina dan serta seorang pemuda Palestina di Yerusalem yang diduduki.

Di wilayah Silwan, polisi Israel menangkap Yaman Hajjaj (15), setelah menggerebek rumah keluarganya. Dia dibawa oleh polisi ke tujuan yang tidak diketahui.

Wael Shahim (17), anak Palestina lain dari lingkungan itu, juga ditangkap oleh otoritas pendudukan tak lama setelah dia dibebaskan setelah tujuh bulan di penjara Israel. Seorang Palestina ketiga, pemuda yang belum diidentifikasi, juga ditangkap oleh polisi Israel di Kota Tua Yerusalem.

Sebelumnya, pasukan Israel menembak dan membunuh tiga pria Palestina pada Ahad (12/3/2023). Menurut dari militer Israel, korban itu diklaim melepaskan tembakan ke arah pasukan di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Militer Israel mengatakan, seorang pria bersenjata menyerahkan diri dan ditangkap. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi tiga orang meninggal di dekat kota Nablus.

Kekerasan menyusul serangan militer Israel sepekan sebelumnya di desa Jaba, Tepi Barat, dengan tiga orang Palestina meninggal dunia. Beberapa jam kemudian, seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke jalan raya Tel Aviv yang sibuk pada awal akhir pekan Israel, melukai tiga orang sebelum ditembak dan dibunuh.

Menurut kelompok hak asasi manusia terkemuka Israel B’Tselem, hampir 150 warga Palestina gugur di Tepi Barat dan Yerusalem timur pada 2022. Ini menjadikan 2022 sebagai tahun paling mematikan di wilayah itu sejak 2004.

Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967. Orang-orang Palestina inginkan wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka di masa depan.
Serangan terhadap warga Palestina belakangan juga bukan hanya dari pasukan militer. Berulang kali pemukim Yahudi juga melakukan penyerangan dan perusakan. **Fad

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.