DERAKPOST.COM – Pernyataan keras telah dilontarkanya Bupati Kuansing Suhardiman Amby setelah mendapat kabar Pendapatan Asli Daerah (PAD) ini hanya 0,8 persen. Hal itu, juga mengingatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mencari solusi.
“OPD untuk dapat “memutar otak” dan bisa meningkatkan PAD. Pasalnya, kini kondisi finansial daerah yang sangat bergantung pada dana transfer pusat itu dinilai sudah mencapai titik kritis. Ini harus dipikirkanya cara atau solusinya,” kata Suhardiman.
Hal yang disampaikan Suhardiman tidak lagi menggunakan bahasa diplomatis. Ia juga angsung menohok para Kepala OPD dengan fakta pahit: PAD Kuansing saat ini hanya 0,8 persen yang dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Inilah sangat memprihatinkan! Kita terlalu bergantung pada dana pusat. Tapi sampai kapan kita begini terus? Maka Kepala OPD penghasil PAD harus benar-benar serius,” tegas Suhardiman.
Bupati yang dikenal vokal ini menyoroti potensi besar Kuansing di sektor perkebunan dan pariwisata yang belum digarap maksimal. Ia meminta seluruh OPD terkait untuk segera menyusun strategi jitu dan inovatif untuk mendongkrak PAD.
“Jangan hanya mengandalkan cara-cara lama. Cari terobosan baru, manfaatkan teknologi, libatkan masyarakat. Kita punya potensi besar, tapi kenapa tidak bisa kita optimalkan?” tanya Suhardiman.
Sementara itu, Wakil Bupati Kuansing, H. Muklisin, menambahkan bahwa potensi pajak dari perusahaan sawit di Kuansing diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun. Namun, Dana Bagi Hasil (DBH) kelapa sawit yang diterima daerah ini sangat minim.
Ia mendesak Dinas Perkebunan untuk segera mengambil langkah konkret dan meminta bantuan Pemerintah Provinsi Riau untuk memperjuangkan porsi DBH yang lebih besar.
“Kita tidak boleh diam saja. Ini hak kita! Kita harus berani menuntut hak kita!” seru Muklisin. (Hendri)