Oalah… Ternyata Inisiator Pengusiran Eks Dosen UIN Malang Itu Ketua RT dan Sahara

0 99

DERAKPOST.COM – Ketua RT dan Sahara ternyata merupa inisiator pengusiran eks Dosen UIN Malang, yaitu dari Perumahan Joyogrand, Lowokwaru, Kota Malang. Hal pengusiran diduga telah dikondisikan.

Pengusiran itu, merupakan buntut konflik dengan tetangganya, Nurul Sahara sama suami soal parkir mobil rental. Hal itulah, yang bermula kasus Imam Muslimin atau Yai Mim diusir dari Perumahan Joyogrand, Lowokwaru, di Kota Malang. Pengusiranya merupakan buntut konflik sama tetangga tersebut.

Yai Mim mengungkapkan awalnya ia dan istrinya, Rosida Vignesari diusir pada saat ditanya ketua RW soal domisili KTP. Itu karena kasusnya dengan Sahara viral di media sosial. Yai Mim dan istrinya pun mengaku domisili KTP masih di alamat kelurahan lain.

Ketua RW pun menyebut sebagai hal fatal dan meminta Yai Mim dan istri itu, segera mengurus kepindahan. Yai Mim mengaku belum mengurus kepindahan domisilinya, sebab ada keperluan administrasi istrinya yang hendak berangkat haji yaitu dengan mertua juga.

Meski demikian, saran ketua RW itu segera ditindaklanjuti. Maka itu Yai Mim kemudian mengurus dokumenya administrasi. Dalam salah satu syarat dokumen, Yai Mim harus mendapatkan persetujuan dan serta tanda tangan dadi ketua RT 09/RW 09 Joyogrand Kavling Depag, Prajogo Subiarto.

Dikutip dari laman Detik. Tapi saat hendak menemui untuk halnya minta tanda tangan, ternyata Ketua RT itu susah ditemui meski sudah mendatangi rumahnya. Oleh karena hal ini, Yai Mim kemudian berinisiatif untuk mencarinya di mushala perumahan. Benar saja, Ketua RT ternyata tengah shalat dan langsung ditunggu tepat di belakangnya.

Yai Mim ini bahkan sengaja tak salat dulu karena khawatir ketua RT itu, menghindar.
“Isya saya datang ke mushola itu, kira-kira shalat tinggal satu rakaat lagi ada pak RT, saya sanggong persis di belakang sambil bawa tanda tangan (dokumen). Begitu pak RT salam. Dan saya, memang sengaja tak shalat soalnya khawatir dia lari. Intinya ini, mau tanda tangan pak RT,” sebut Yai Mim seperti dilansir dari Channel YouTube Deny Sumargo, hari Ahad (5/10/2025).

Namun bukan sambutan yang baik, ketua RT malah marah-marah dan menyebut Yai Mim diusir dan disaat ini ditolak jadi warga Perumahan Joyogrand Kavling Depag. Dan Ketua RT menunjukkan bukti tanda tangan kesepakatan seluruh warga yang menolak dan mengusir Yai Mim dan istrinya.

“Bukan Pak RT, tapi Pak RW juga, OK Pak RW juga tanda tangan,” ujar Yai Mim yang menirukan perkataanya Ketua RT, Prajogo.
Saat itu lah, Yai Mim kemudian menanyai tetangga yang ada di musala itu satu, per satu apakah ikut tanda tangan mengusir dan menolaknya.

Dari situ, Yai Mim dapat mengetahui yang menolak dan tanda tangan adalah RT, RW dan juga ketua takmir masjid bernama Nur Hidayat. Sedangkan warga yang lain ngaku hanya diundang dan ikut-ikutan saja tanda tangan saat rapat. Salah satunya tetangga bernama Edi Bekti.

“Pak Edi Bekti, Pak Edi yang nawarkan tanah orang Bali kepada saya. Pak Edi sampean ngusir saya? ya, saya hanya diajak ikut rapat, apa boleh orang tinggal di suatu tempat diusir. Artinya orang ini gak jelas, gak ngusir lah bahasanya,” jelas Yai Mim.

“Berikutnya yang imam salat saya tidak tahu namanya di sana saya tanya, pak imam sampean tandan tangan, ya? sampean ngusir saya gak? saya hanya datang saja dalam rapat itu. Orang-orang tanda tangan, ya tanda tangan,” imbuh Yai Mim.

Karena hal ini, Yai Mim lantas menilai bahwa pengusiran dirinya karena telah telah dikoordinir oleh Ketua RT, RW dan Sahara. Total ada 25 orang yang ikut tanda tangan dalam surat kesepakatan tersebut.

“Jadi yang punya inisiatif mengumpulkan seluruh warga adalah pak RT dan Pak RW serta ketua takmir itu dilakuin semua dan Mbak Suhara (Sahara) dan suaminya. Jadi inisiatif pak RT, Pak RW Pak Nur Hidayat (ketua takmir) Ibu Suhara dan suaminya ada 25 yang tanda tangan,” beber Yai Mim.

Sementara itu, istri Yai Mim, Rosida Vignesari menyayangkan dengan surat kesepakatan pengusiran itu. Pasalnya, selama ini ia dan suaminya mengaku tak pernah dihubungi, diundang atau dikonfirmasi terlebih dahulu.

Tak hanya itu, Rosida juga mengaku setelah pengusiran itu, tetangganya juga bersikap dingin dengan dirinya dan Yai Mim. Rosida merasa bahwa sikap diam tetangganya juga diduga telah kerahkan oleh seseorang.

“Terus terang sekarang ini saya merasa sepertinya ada gerakan, gak tahu siapa yang mengerahkan agar para tetangga ini tidak menyapa kami jadi kami diasingkan,” ujar Rosida.

Sementara itu, Ketua RT 09/RW 09 Joyogrand, Prajogo Subiarto mengaku lingkungan yang sebelumnya tenang berubah gaduh sejak perseteruan keduanya mencuat.

“Sebelumnya suasana di sini tenang, saya jadi RT sejak 2019 tidak ada masalah. Jadi ketika bulan Juli sampai September sekarang ini banyak kegaduhan yang ditimbulkan,” kata Prajogo.

“Perseteruan awalnya karena masalah tanah, bakar-bakar lahan, personal membuat kata-kata yang (tidak pantas) kepada ibu-ibu di sini,” sambungnya.

Karena adanya persoalan itulah, lanjut Prajogo, warga kemudian bersepakat untuk meminta Imam Muslimin beserta istrinya untuk dikeluarkan dan meninggalkan lingkungan RT09/RW09 Joyogrand Kavling Depag III Atas.

“Ini yang membuat kami menyepakati adanya 5 poin yang kami tuliskan di surat pengusiran. Sebenarnya dia bukan tercatat sebagai warga di sini, melainkan warga Candi Badut, Karangbesuki,” tegas Prajogo.

Prajogo membantah jika sebelumnya tidak mengumpulkan warga termasuk Imam Muslimin dengan warga terkait satu di antaranya Sahara untuk membicarakan persoalan yang terjadi itu.

Namun beberapa kali upaya mediasi hingga menemukan kesepakatan, ternyata dicederai sendiri oleh Imam Muslimin.

“Sebelumnya di beberapa waktu di Juli sudah dimediasi dengan pengurus RT untuk tidak membuat kegaduhan, tapi mengulang lagi. Kemudian dipertemukan dengan beberapa orang dan tetangganya, Bu Sahara itu masih juga terulang. Lalu, saya sendiri juga sudah mengingatkan,” terangnya.

“Kemudian dia (Imam Muslimin) mengajak mediasi. Saya mengatakan bahwa saya siap membantu mediasi. Tapi mengulang terus menerus, seperti kegaduhan yang viral itu,” sambungnya. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.