Oalah… Dituding dan Disidak Wamenaker, Sanel Tour and Travel Pekanbaru Bantah Tahan Ijazah Eks Pekerja
DERAKPOST.COM – Pasca dilakukan Sidak oleh Wamenaker RI pada perusahaan yang dituding ada menahan ijazah eks karyawan ini, akhirnya angkat bicara. Sanel Tour and Travel di Pekanbaru membantah menahan ijazah eks karyawan.
Seperti hal disampaikan Owner Sanel Tour and Travel, Santi melalui kuasa hukumnya Tommy Freddy Simanungkalit. Ia menyebut tidak ada itu menahan ijazah eks karyawan yang dikarena tidak ada hubungan kontrak kerja dengan mereka.
“Terkait yang heboh kemarin, dapat kami jelaskan bahwa 12 mantan karyawan itu bukan karyawan Sanel. Mereka itu bilang mantan karyawan ekspedisi, sementara Sanel ini bergerak di bidang tour and travel, tak ada bergerak di bidang ekspedisi,” kata Tommy menjelaskan.
Dia menegaskan, perusahaan Sanel Tour and Travel tidak ada hubungan atau kaitan dengan perusahaan ekspedisi. Hal itu yang harus dipahami para pihak sebelum halnya pihak terkait itu melakukan Sidak lapangan dengan menuding Sanel Tour and Travel ini menahan ijazah.
Diberitakan sebelumnya kasus penahanan ijazah ini yang mencuat setelah salah satu eks karyawan melapor ke Anggota DPRD Pekanbaru, Zulkardi. Kasus ini, kemudian menarik perhatian Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan melakukan sidak ke perusahaan tersebut.
Namun pihak Sanel tidak ada menunjukkan respons terhadap kedatangan Wamenaker. “Tidak satupun pimpinan atau penanggung jawab perusahaan ini yang keluar menemui Wamenaker dan rombongan Disnakertrans Riau,” ungkap Zulkardi.
Bahkan diketahui juga, pada saat Sidak itu malah Wamenaker Immanuel Ebenezer ini murka saat sidak ke perusahaan tour and travel yang menjadi sorotan tersebut. Hal itu terlihat, Wamenaker sampai menunjuk ke pegawai saking dibuat naik pitam.
Sidak pada Rabu (23/4/2025). Wamenaker datang lantaran pihak perusahaan diduga sudah menahan ijazah 12 mantan pekerja. Setibanya di lokasi, Wamenaker langsung masuk ke dalam kantor. Di sana, menemui dua pekerja.
Noel berulang kali meminta dipertemukan dengan pimpinan perusahaan itu, tapi dua pekerja tersebut tidak menggubrisnya. Hal parahnya, seorang karyawan merasa telah dipaksa oleh Noel. Mendengar hal itu suara Noel meninggi.
Noel mengatakan kedatangannya bukan untuk memeras, tapi meminta agar ijazah 12 eks karyawan perusahaan agar segera dikembalikan. “Siapa yang paksa itu kamu. Jangan kurang ajar begitu ya! Ngomong paksa-paksa. Sama nih kayak di Surabaya konyolnya,” ujar Wamenaker yang sambil menunjuk pegawai tersebut. (Dairul)