DERAKPOST.COM – NATO menegaskan bahwa Presiden Vladimir Putin ini telah bertindak kelewat batas jika benar yang menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menegaskan Presiden Vladimir Putin bertindak kelewat batas jika benar-benar memerintahkan militer Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
“Kami tidak akan membahas secara detail bagaimana kami akan merespons (ancaman nuklir Rusia), tetapi tentu saja itu akan mengubah sifat konflik secara mendasar. Itu berarti bahwa garis batas yang sangat krusial telah dilewati (Rusia),” ucap Stoltenberg
Stoltenberg juga menuturkan “setiap penggunaan senjata nuklir meski dalam bentuk kecil tetap akan menjadi hal sangat serius”.
“Dan itu secara fundamental mengubah sifat alami perang di Ukraina, dan tentu saja memiliki kon sekuensi yang serius,” katanya menambahkan seperti dikutip ABC News.
Pernyataan itu diutarakan Stoltenberg setelah Presiden Putin disebut bakal menggelar latihan nuklir dalam beberapa hari ke depan.
Sejumlah pihak termasuk Amerika Serikat dan sekutu ketar-ketir akan hal itu karena Rusia terus melayangkan ancaman soal penggunaan nuklir terhadap Ukraina.
Dikutip dari Cnnindonesia. Diketahui itu Rusia terakhir menggunakan kekuatan nuklir pada Februari, tak lama sebelum invasi ke Ukraina.
Pengamat Barat menilai itu dilakukan Rusia sebagai sebuah langkah untuk mencegah Barat mendukung Kyiv.
Rusia memang kerap melakukan latihan senjata taktis nuklir sekitar akhir tahun. NATO pun turut menggelar latihan serupa di waktu yang sama dengan Rusia.
Latihan itu kerap meliputi sejumlah jet tempur yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Selain NATO, Uni Eropa peringatkan tentara Rusia akan musnah jika Presiden Vladimir Putin meluncurkan nuklir ke Ukraina. **Rul