Musim Mas Fasilitasi Penyerahan Kredit RSPO Petani Sawit Senilai Rp20,3 Miliar

0 253

 

DERAKPOST.COM – Musim Mas Group memfasilitasi penyerahan kredit Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) secara simbolis kepada petani sawit swadaya senilai Rp 20.318.319.713, pada Kamis (23/11/2023). Para petani swadaya yang menerima merupakan peserta program Training for Smallholders Musim Mas, dan telah berhasil mendapatkan sertifikasi RSPO.

Perusahaan sawit, Musim Mas Group meumumkan telah memfasilitasi penyerahan kredit RSPO kepada petani sawit swadaya senilai Rp 20,3 miliar. Adapun penyalurannya difasilitasi oleh mitra perusahaan melalui RSPO PalmTrace. “Kami sangat meapresiasi Musim Mas yang telah menjalankan Program Pemberdayaan Petani Swadaya dengan penuh dedikasi, sehingga para petani swadaya yang dibina dan didampingi dapat menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan,” kata Deputi Direktur untuk Transformasi RSPO, Mahatma Windrawan dalam keterangan resmi, Jumat (24/11/2023).

Dikutip dari investor.id. Musim Mas Group sendiri berperan sebagai jembatan penjualan kredit kepada mitra perusahaan melalui RSPO PalmTrace, sebuah platform yang menghubungkan penjual dan pembeli minyak kelapa sawit tersertifikasi RSPO yang dapat dilacak.

Berdasarkan data, terdapat sebanyak 4.586 petani swadaya dengan cakupan lahan seluas 11.011,43 hektar, juga tergabung di dalam enam Asosiasi Pekebun Sawit Inisiasi Musim Mas yang berlokasi di Sumatera Utara, Riau dan Kalimantan. Jika digabungkan, total penjualan RSPO Kredit sejak 2020 adalah sebesar Rp 39 miliar, sementara tahun ini merupakan penjualan tertinggi, yakni Rp 1,47 miliar pada 2020, Rp 6,24 miliar pada 2021, dan Rp 10,98 miliar di 2022.

Independent Smallholders Manager Musim Mas Group, Rudman Simanjuntak mengungkapkan bahwa petani swadaya adalah kunci untuk industri kelapa sawit di Indonesia yang berkelanjutan, sehingga pemberdayaan petani menjadi prioritas perusahaan untuk ke depannya.

“Bila para petani swadaya kelapa sawit dapat menerapkan praktik-praktik perkebunan yang berkelanjutan, ditambah dengan sertifikasi, maka kami percaya industri kelapa sawit Indonesia bisa lebih bersaing di pasar global. Sejalan dengan hal tersebut, kesejahteraan petani swadaya juga akan lebih baik melalui peningkatan hasil panen dan akses pasar. Kami berharap Anda dapat lebih memahami komitmen para petani terhadap produksi berkelanjutan, yang bermanfaat bagi negara Indonesia dan masyarakatnya,” demikian keterangan Rudman.

Menurut Deputi Direktur untuk Transformasi RSPO Mahatma Windrawan, untuk jangka panjang ke depan, kesejahteraan produsen mau pun petani, hanya dapat diperoleh bila kelapa sawit diproduksi secara berkelanjutan. Sertifikasi RSPO yang menerapkan prinsip dan kriteria keberlanjutan yang ketat, memungkinkan produk sawit Indonesia masuk di pasar dunia.

“Kami sangat mengapresiasi Musim Mas yang telah menjalankan ‘Program Pemberdayaan Petani Swadaya’ dengan penuh dedikasi, sehingga para petani swadaya yang dibina dan didampingi dapat menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan,” katanya.

Ditambahkan oleh Windrawan, jumlah petani swadaya tersertifikasi mengalami kenaikan setiap tahun. Pada akhir 2022, jumlah petani swadaya yang telah tersertifikasi RSPO sebanyak 15.485 petani, yang mencakup lahan seluas 35.706 hektar. Hal ini sekaligus membuktikan semangat industri kelapa sawit untuk menjadi lebih berkelanjutan.

Di samping itu, salah satu fokus kebijakan untuk keberlanjutan Musim Mas adalah meningkatkan taraf hidup petani, pekerja, dan masyarakat. Di Indonesia, petani swadaya mengelola sekitar 41% dari total lahan perkebunan sawit yang ada, dan menyumbang 35% dari produksi minyak sawit negara.

Namun, sebagian besar dari mereka masih terkendala dalam menerapkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, hasil kebun yang sedikit, tidak memiliki akses finansial, dan pasar.

Melalui program Training for Smallholders, Musim Mas memberikan pelatihan dan pendampingan dengan menggunakan modul berdasarkan empat pilar Prinsip dan Kriteria RSPO, yaitu Lingkungan, Manajemen Bisnis, Sosial dan Tantangan lain, yang dapat meningkatkan produksi petani dengan lahan yang ada, dan mendorong sertifikasi agar dapat mengakses pasar global.

“Program pelatihan petani swadaya Musim Mas mengharuskan kami untuk benar-benar menerapkan praktik-praktik berkebun yang baik dan benar. Tidak mudah, namun setelah dijalani, memberikan hasil panen yang lebih banyak dan bagus. Kami juga didorong  mengikuti program sertifikasi RSPO, sehingga kami bisa mendapat kredit RSPO ini,” ujar Ketua Asosiasi Pekebun Swadaya Kelapa Sawit Labuhanbatu, Sumatera Utara, Syahrianto,

Ia berharap, program pelatihan bisa diterapkan lebih luas lagi, sehingga lebih banyak petani swadaya yang dapat menerapkan sawit berkelanjutan.

Sebagai perusahaan kelapa sawit terintegrasi, sustainable palm oil sudah menjadi bagian utama dalam strategi bisnis Musim Mas. Kebijakan keberlanjutan pun diwujudkan melalui komitmen No Deforestation, No Peat, and No Exploitation; tidak hanya untuk operasional perusahaan, namun juga bagi pemasok dan kontraktor yang bekerja sama dengannya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.