Mulai Naik, Sepekan Kedepan Harga TBS Sawit Riau Rp3.919,87 Perkilogram

0 121

 

PEKANBARU, Derakpost.com- Setakat ini, dilakukan penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Riau. Yakni untuk periode 27 April sampai 10 Mei 2022 atau sepekan kedepan terjadi kenaikan setiap kelompok umur. Hal ini sesuai data Dinas Perkebunan (Disbun) Riau.

Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Disbun Riau Defris Hatmaja menyebut, harga TBS sawit mengalami kenaikan setiap kelompok umur dengan kenaikan terbesar ini di kelompok umur 10 – 20 tahun sebesar Rp 89,18/Kg atau mencapai 2,33% dari harga minggu lalu.

“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan ini naik menjadi Rp 3.919,87/Kg,” sebutnya, Selasa (26/4/2022). Ia mengatakan, hal kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu naiknya harga TBS periode ini disebabkan terjadi kenaikan harga jual CPO dan Kernel dari beberapa perusahaan menjadi sumber data. Yakni harga jual CPO dari PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp 137,36/Kg dari harga minggu lalu, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 199,78/Kg dari harga minggu lalu, PT. Astra Agro mengalami kenaikan sebesar Rp 213/Kg dari harga minggu lalu, PT. Asian Agri mengalami kenaikan sebesar Rp. 286,89/Kg dari harga minggu lalu.

“Sedangkan untuk harga jual Kernel, Asian Agri Group melakukan penjualan dengan harga sebesar Rp 11.475,00/Kg dan Astra Agro menjual dengan harga Rp 10.945,95/Kg,” ungkapnya.

Sementara dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melonjak setelah rencana pemerintah Indonesia melarang ekspor. Pasar minyak nabati dunia memang sedang diterpa berbagai sentimen kurang sedap.

Perang antara Rusia-Ukraina telah menghambat rantai pasokan minyak biji bunga matahari. Belum lagi krisis tenaga kerja terjadi di Malaysia karena mereka bergantung pada 80% tenaga kerja asing untuk memproduksi CPO.

Adanya krisis cuaca juga menyebabkan kekeringan di perkebunan Amerika Selatan sehingga pasokan minyak kedelai juga terhambat.

Rencana larangan ekspor minyak sawit Indonesia pada pekan lalu yang telah mengejutkan pasar minyak nabati global. Indonesia adalah produsen, eksportir dan konsumen utama minyak sawit, menyumbang sekitar 60% dari total pasokan.

Kebijakan ini diambil menyusul polemik kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di pasar yang terindikasi adanya aktivitas mafia.

“Sesuai dengan arahan dari Gubernur, pengusaha pabrik kelapa sawit (PKS) di Provinsi Riau tidak boleh menurunkan harga secara sepihak. PKS yang menurunkan harga TBS secara sepihak akan diberikan peringatan atau sanksi tegas,” pungkasnya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.