Mimi Sebut Ini Alasan Pabrik Pakan Ternak BUMN di Riau Beralih dari Kampar ke Inhu dan Pekanbaru

0 124

DERAKPOST.COM – Diketahui sekarang ini, akan ada pembangunan tiga pabrik pakan ternak semula direncana pemerintah pusat melalui Danantara ini di Kabupaten Kampar tersebut. Hal ini dikabar lokasi disebabkan itu hasil survei kelayakan dari Kementerian Pertanian yaitu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan teknis.

Hal disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada wartawan. Dikatakan dia, ada tiga lokasi baru ditetapkan berada di dua tempat di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan satu di Kota Pekanbaru. Hal itu, sesuai hasil pemaparan presentasi.

“Dari hasil pemaparan presentasi, akhirnya yang tiga itu terdiri dari dua di Inhu, satu di Kota Pekanbaru. Yang diketahui, bahwasa sebelumnya pihak pusat melokasikannya di Kabupaten Kampar yaitu, sebanyak tiga titik. Tetapi dikarena tak sesuai presentasi
persyaratan teknis,” ungkap Mimi.

Proyek Strategis Nasional (PSN) bertujuan itu menekan harga pakan ternak sekaligus menjamin ketersediaanya ayam serta telur yang lebih stabil juga terjangkau. Rencana akan dibangunya peternakan ayam petelur dan pedaging lengkap dengan serta pabrik pakannya.

Mimi menyebut proyek ini merupakan prioritas pemerintah pusat untuk mendukung program peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat. “Untuk memenuhi Menu Bergizi Seimbang (MBG) yang jadwal makannya dua kali seminggu berupa ayam dan telur,” jelasnya.

Saat ini, pasokan telur untuk Riau masih bergantung dari provinsi lain. Kehadiran kawasan peternakan terintegrasi diharapkan dapat mengatasi ketergantungan tersebut.

Pelaksanaan proyek akan ditangani Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nilai investasi mencapai Rp 1,304 miliar untuk Riau. Pemerintah provinsi akan memberikan dukungan perizinan dan fasilitasi lahan.

“Kita menyambut gembira program pusat ini. Ini akan membuka lapangan kerja, menekan inflasi, dan mendorong ekonomi petani melalui kebutuhan bahan baku pakan seperti jagung dan bungkil sawit,” tambah Mimi.

Meski lokasi sudah ditetapkan, proses finalisasi masih menunggu keputusan Kementerian Pertanian. Ditargetkan pembangunan dapat dimulai pada 2026, sebagai bagian program pengembangan kawasan peternakan terintegrasi di empat provinsi se-Sumatera.  (Rezha)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.