DERAKPOST.COM – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad baru-baru ini menyebut berbagai perubahan positif yang terjadi di Indonesia merupakan hasil kebijakan diciptakan mantan presiden Soeharto di masa lampau.
Ketika diwawancarai oleh BBC, politikus Malaysia ini menyoroti perkembangan positif yang terjadi di Indonesia dalam beberapa periode terakhir dan mengatakan Soeharto turut berjasa dalam menciptakan fondasi bagi kemajuan ini.
“Saya melihat ada banyak perubahan di Indonesia, hasil dari pada permulaan yang  dibuat oleh Presiden Soeharto. Kemajuan terjadi di Indonesia begitu pesat, bahkan melebihi apa yang kini terjadi di Malaysia. Saat ini, Indonesia bahkan maju lebih pesat daripada Malaysia,” sebutnya.
Ketika disinggung mengenai hubungan dengan Soeharto, dalam hal ini disebut Mahathir, bahwa cukup dekat ketika itu masih sama-sama menjabat. Karena ini sama-sama menjabat dalam waktu yang cukup lama.
Mantan PM Malaysia ini kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum yang akan segera digelar. Sebelumnya, ia pernah menduduki jabatan itu pada
Ketika ditanya mengenai ambisi yang melatari pencalonan kembali dirinya, Mahathir menyebut ia ingin membawa Malaysia menjadi negara maju.
“Kita boleh berpendapat bahwa kita ingin menjadi negara yang  maju, seperti di Eropa atau di negara [Asia] Timur yang sudah maju dalam semua bidang. Kita juga telah berusaha untuk menjadi negara maju,” sebutnya.
Namun, ia juga menyadari bahwa untuk meraih mimpi itu, masih banyak usaha yang harus dilakukan. Hal itulah yang Mahathir dan partainya, Partai Pejuang Tanah Air, ingin upayakan.
“Tetapi, untuk mencapai hal itu, harus dilakukan beberapa tindakan dasar sebelum rakyat bisa merasakan iklim kehidupan di negara maju.”
Selama lebih dari 20 tahun memimpin pemerintahan Malaysia, Mahathir berhasil membawa negara itu menuju beberapa pencapaian positif. Misalnya, pada 1990–1998, ia aktif tanggulangi krisis keuangan dan melakukan pembangunan ekonomi.
Ia juga kerap menjalin hubungan diplomatis dengan berbagai negara besar di dunia. Uniknya, sosok eks PM Malaysia tersebut sering melayangkan kritik terhadap Amerika Serikat namun tetap menjalin hubungan diplomatis yang erat. **Rul