Kasus SPPD Fiktif di Sekwan, Pimpinan DPRD Riau Agung Nugroho Diduga Menerima Aliran Dana

0 272

 

DERAKPOST.COM – Diketahui, hari Senin itu dikabarkan bahwa penyidik Polda Riau ini akan memanggil Agung Nugroho untuk diperiksa terkait sejumlah dugaan korupsi di DPRD Riau dan keterlibatan nya dalam kasus SPPD Fiktif Sekretariat DPRD Riau 2021-2022

Pengembanganya pada kasus SPPD Fiktif, Pimpinan DPRD Riau Agung Nugroho, juga diduga menerima aliranya dana yaitu Rp17 miliar dan ada terlibat menerima dana gaji tenaga honor fiktif itu sejumlah 30 orang, dengan rincian Rp45 juta/bulan.

Dikutip dari JaksaNews.com. Sejumlahan fakta baru mulai terungkap dalam proses marathon pemeriksaan saksi ditemukan sejumlah informasi yang membuat publik tercengang, kiranya hampir mendekati benar apa yang diungkapkan Muflihun bahwa kasus SPPD Fiktif ini melibatkan banyak pihak.

“Kalau berbicara tentang perjalanan dinas, tentu semua pihak terlibat, mulai dari ASN, tenaga honorer, pimpinan, hingga anggota DPRD. Semoga, jika ada pihak yang terkait hingga ke dewan, dapat segera ditangani,” kata Muflihun yang mantan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Pimpinan dari DPRD Riau Agung Nugroho juga memiliki peran penting bahwa kasus SPPD Fiktif DPRD Riau melibatkan banyak orang. Sumber mengatakan bahwa dalam hal ini Sekwan dan Staf DPRD Riau harus memenuh kebutuhan hedonis dari Agung.

“Permintan aneh-aneh, para pejabat ASN di lingkungan sekretariat harus melayani bak raja padahal hanya Wakil Ketua DPRD Riau. Rumahnya dinasnya ini mesti dibikin cantik, harus direnovasi, dipasang interior ini dan itu,” sebut salah seorang sumber.

Bahkan kata sumber ini yang juga terkena dampak pemeriksaan di Polda Riau, dalam hal ini mengatakan, serta ada pelayananya ekstra berlebih, padahal banyak yang tidak ada anggaran, tetap harus dikerjakan, staf harus berfikir otak untuk halnya cari duit.

Sumber yang minta namanya dirahasiakan ini mengatakan, bahwa Agung juga gencar mencari uang dalam rangka persiapannya maju Pilkada 2024, hal ini memenuhi gaya kebutuhan hidup yang hobi hura hura. Dan mulai kegiatan hobi bermotor, beli barang barang mahal dan juga akan membangun rumah istana ditaksir puluhan miliar.

“Sejak masuk ke DPRD Riau dia itu sudah dikenal keras dan kencang dalam urusan cari duit, bukan hanya kami di lingkungan sekretariat aja kena tekanan dia. Semua satker di Pemprov Riau banyak proyeknya, mulai dari ratusan paket PL di PU hingga kegiatan alkes di RSUD dan lainnya, ngeri bang, baru kali ini kami jumpa pimpinan seperti dia,” tambahnya.

Ditanya bagaimana mekanisme proeses penganggaran dan pencairan dana SPPD di DPRD Riau. Menurutnya, bahwa proses penganggaran kalau tak salah tahun 2020 dimasa masa covit19 mitra sekwan adalah Komisi I yang disaat itu dijabat Ade Agus selaku ketua komisi.

“Anggaran sekwan itu dibahas di Komisi I DPRD Riau, mekanisme pencairan kalau SPPD staf itu serta diteken oleh sekwan dan SPPD anggota oleh pimpinan” sebut dia. Sumber itu, juga mangatakan bahwa memegang pernan penting dikarenakan terjadi kekosongan masa transisi Ketua DPRD Riau Engah Eed. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.