Jatmiko: Dulunya Dipandang Sebelah Mata, Kini Kebun Tanah Putih Menjadi Salah Satu Unit Andalan PTPN IV Regional III

0 131

DERAKPOST.COM – Kebun Tanah Putih ini salah satu unit andalan PTPN IV Regional III, dengan menunjukkan sinarnya sebagai mutiara di ujung Riau berbatasan dengan Sumatra Utara. Merupakan salah satu unit yang sebelumnya dipandang sebelah mata tersebut, yang karena produksinya selalu di bawah rata-rata. Saat ini menjelma sebagai kekuatan baru di Regional III.

Diketahui, yang hingga Desember 2025 itu,  produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) di kebun ini yang telah mencapai 32,4 ton per hektare per tahun. Angka itu bahkan jauh di atas rata-rata nasional yang menandakan efisiensi dan kerja keras terus terjaga.

Capaian gemilang ini menjadi perhatian Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa yang melakukan kunjungan kerja ke Kebun Tanah Putih, hari ini. Ia menilai, prestasi tersebut bukan sekadar hasil teknis, melainkan buah dari disiplin, semangat, dan sinergi seluruh tim di lapangan.

“Tanah Putih adalah contoh bagaimana komitmen, profesionalisme, dan kerja keras bisa menghasilkan kinerja luar biasa. Tapi capaian ini jangan membuat kita berpuas diri. Konsistensi jauh lebih penting,” kata dia di hadapan jajaran manajemen dan karyawan kebun Tanah Putih.

Selain TBS, capaian crude palm oil (CPO) di kebun ini juga menunjukkan performa kuat. Hingga saat ini, produksi CPO tercatat mencapai 7,4 ton per hektare. Angka itu menempatkan Tanah Putih sebagai salah satu kebun dengan produktivitas CPO tertinggi di Regional III.

Jatmiko mengatakan bahwa Tanah Putih merupakan salah satu contoh kebun yang berhasil melakukan beragam perbaikan. Eks Direktur PTPN V, sebelum berganti nama menjadi PTPN IV Regional III tersebut mengatakan bernostalgia, dulu Tanah Putih kerap dilanda berbagai persoalan, terutama serangan hama.

“Saya masih ingat ketika pertama kali masuk ke kebun ini sekitar 5–6 tahun yang lalu. Produktivitasnya di bawah dari harapan akibat serangan hama. Sekarang, Kebun ini adalah salah satu kebun yang patut kita contoh, di mana pada produksi TBS-nya mencapai 32,4 ton dan produksi CPO nya mencapai7,4 ton per hektare,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia turut menekankan pentingnya menjaga mutu dan konsistensi produksi. Diantaranya agar kegiatan pemeliharaan, pemupukan dilakukan secara efektif, tepat sasaran, dan ramah lingkungan, termasuk dengan memanfaatkan pupuk organik untukmenjaga kesuburan tanah. Kebun Tanah Putih memiliki luas areal mencapai 1.933,56 hektare, terbagi menjadi tiga afdeling dan didukung satu pabrik kelapa sawit (PKS).

Keberadaannya telah lama jadi penggerak ekonomi di wilayah perbatasan Rokan Hilir dan Labuhan batu, membukala pangan kerja dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat sekitar. Ia kembali berpesan kepada seluruh karyawan untuk selalu menjaga integritas dan validitas data produksi, sebagai bagian dari tata kelola perusahaan yang transparan dan akuntabel.

“Kita harus bekerja dengan integritas tinggi. Data yang kita laporkan harus valid, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya dikutip dari laman kabarbumn. Dia juga mengatakan, didaam hal ini menilai keberhasilan Tanah Putih sebagai bukti bahwa transformasi yang dijalankan PTPN IV telah menunjukkan hasil nyata.  (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.