DERAKPOST.COM – Diketahui sekarang ini, RUPS yang digelar Kamis (21/8/2025), Ida Yulita Susanti ini ditunjuk menjadi Direktur PT Sarana Pembangunan Riau (SPR), dan Yan Dharmadi menjabat Komisaris. Tentu banyak pihak berharap ada peningkatanya prestasi.
Terkait ini, tentu menjadi perhatian serius dari jajaran Komisi III DPRD Riau, sebagai mitra kerja terhadap lembaga Badan Milik Usaha Daerah (BUMD) ini. Seperti, halnya dipaparkan Ketua Komisi III DPRD Riau Edi Basri yang menyatakan pesimis dan serta tak berharap banyak pada Direktur PT SPRÂ Ida Yulita Susanti, tersebut.
“Ya, yang baru saja ditetapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah tetapkannya Ida Yulita Susanti ini ditunjuk jadi Direktur PT SPR dan Yan Dharmadi yang menjabat Komisaris. Ditetapkan itu Ida Yulita Susanti ini, saya rasa tak bisa berharap banyak. Itu
secara empirik beliau (Ida) ini belum punya jejak prestasi dalam dunia usaha,” kata Edi Basri, Jumat (22/8/2025).
Politisi Gerindra Dapil Kampar itu, dengan tegas menyebutkan, secara empirik bahwa Direktur SPR yang baru ini belum memiliki jejak prestasi didalam bidang dunia usaha. Hal ini pun membuatnya ragu akan capaian dari BUMD Provinsi Riau. Seharusnya pihak Pemprov Riau meniru Dinantara Indonesia. Yakni harus mencari orang yang betul-betul professional mengelola BUMD agar supaya mendapatkan dividen yang besar.
“Saya rasa, tak bisa berharap banyak pada Direktur PT SPR yang baru. Karena secara empirik beliau (Ida) ini, belum punya jejak prestasi didalam dunia usaha. Hal itu yang membuatnya ragu akan capaian dari BUMD Provinsi Riau. Seharusnya ini Pemprov Riau meniru Dinantara Indonesia. Artinya, pihak Pemprov harus cari orang-orang yang betul profesional, agar BUMD bisa untung,” kata Edi Basri.
Dikatakannya, apalagi pada saat ini kondisi keuangan Provinsi Riau yang diketahui juga tidak dalam baik-baik saja. Sehingga, perlu penambahan pendapatan, dan salah satu sumber pendapatan itu berasal dari BUMD.
Ia berharap seluruh BUMD bisa mandiri dan serta memberikan dividen besar terhadap daerah Provinsi Riau. Oleh sebab itu, maka sangat berharap BUMD Provinsi Riau dapat dikelola orang-orang yang profesional.
“Target kita, jika PT SPR ini dikelola orang yang profesional, maka BUMD inikan bisa menyumbang Rp25 – 30 miliar per tahun,” sebutnya. Sebab katanya, dengan contoh Hotel Arya Duta, yang sebelumnya hanya menyumbang Rp200 juta per- tahun. Tapi kini setelah diaudit serta evaluasi, sudah mendapatkan dividen yang sebesar Rp2,4 miliar pada tahun 2024 lalu. (Dairul)