Ini Kata Ketua Forum Peduli Banjir Sungai Kampar Terkait Ada Wacana Peningkatan Jalintim Km 83 di Pelalawan
DERAKPOST.COM – Ketua Forum Peduli Banjir Sungai Kampar HM Harris, dengan secara tegas mengatakan adanya upaya atau wacana peningkatanya Jalan Lintas Timur (Jalintim) Km 83, Pelalawan. Yaknindibangun oleh pemerintah pusat dengan nilai Rp1 triliun.
Dikabarkan katanya, hal ini akan dilakukan tender proyek itu pada bulan Oktober 2025. “Kami, prinsipnya ini tetap mendukung ada wacana hal pembangunan peningkatanya Jalintim Km 83, akan dibantu pemerintah pusat sebagai solusi di bagian hilir sungaiā, ujar HM Harris kepada wartawan, didalam keterangan Pers di Pelalawan.
Mantan Bupati Pelalawan ini, rnengatakan, adanya rencana peningkatan Jalintim Km 83 di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Yaitu, proyek itu bernilai fantastis Rp1 triliun dari pemerintah pusat yang dikabar akan mulai ditenderkan pada Oktober 2025. Dikatakan dia, peningkatanya jalur vital Jalintim tentu sangat penting sebagai akses.
Terangnya, ini sebagai akses transportasi nasional. Namun, ia menegaskan bahwa ada persoalan yang lebih mendesak, dan menyangkut ini akan langsung kehidupan masyarakat, yakni masalah adanya banjir di sepanjang Sungai Kampar. Artinya, hal ini dirasakanya sangat penting mencegah bila terjadinya musibah banjir.
āPerbaikan Jalintim jelas kita dukung, tapi aspirasi masyarakat yang tinggal disekitarĀ pinggiran Sungai Kampar dan juga daerah rendah terdampak banjir jangan diabaikan. Penyebab banjir harus diminimalisir, bukan hanya dampaknya yang ditambal,ā ungkap Harris. Ia menjelaskan hal tersebut, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi.
Politisi Golkar ini mengatakan, tentunya ini sebagai solusi yang diberikan pemerintah pusat kepada masyarakat Pelalawan yang terdampak banjir selama ini diakibatkanya dampak pembukaan pada pintu PLTA Koto Panjang. Akan tetapi pihaknya ini berharap pemerintah bukan hanya sekedar memberi solusi pada peningkatan jalan.
Katanya, perlu dilakukan hal perbaikan SOP perbaikan bangunan PLTA serta melakukanĀ pengerukannya waduk. Pasalnya, sejak ada atau dibuat waduk tersebut, manajemen iniĀ tak ada pernah lakukan pengerukan waduk. Bila hanya melakukan peningkatanya jalan, hal yang berdampak kerusakan lingkungan, dan perkebunan masyarakat.
“Jika itu tak diperhatikan, tentu akan lebih parah dan dampak banjir pada pemukiman masyarakat tersebut akan lebih luas akibat peningkatan jalan yang dilakukan. Maka itu terkait masalah ini, kami secepatnya akan melakukan audiensi kepada Gubernur Riau Abdul Wahid, itu agar aspirasi forum tetap diserap dengan baik,” ujarnya.Ā (Sabar)