Infrastruktur Jalan Menuju Arena Latihan Ranpur TNI di Bukit Suligi Rohul yang Terkepung Jalan Rusak

0 157

DERAKPOST.COM – Berlangsung selama tiga hari, dimulai 24 hingga 27 September 2025, Kompi Kavaleri 6/Rajawali Bhakti Tama (Kikav 6/RBT) Kodam XIX/Tuanku Tambusai ini menguji kemampuan prajurit dengan halnya latihan menembak senjata Kendaraan Tempur (Ranpur).

Dentuman meriam dari panser Anoa dan Tarantula itu memecah keheningan Bukit Suligi, Desa Aliantan, Kecamatan Kabun di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Diketahui, sebanyak 46 personel dikerahkan. Mereka tiba di Aliantan dengan dua ranpur, dengan dipimpin oleh Dankikav 6/RBT, Kapten Kav A. Munir Ritonga.

“Latihan ini untuk mengasah kemampuan sekaligus menjaga kesiapsiagaan prajurit,” ujar Kapten Munir, kepada wartawan. Sambungnya, diketahui latihan berjalan lancar. Dan warga juga antusias menyaksikan jalannya uji tembak.

Sementara itu pihak Camat Kabun Anang Perdhana Putra, dalam keterangan rilis diterima media ini, menilai kegiatan ini tidak hanya bisa meningkatkan profesionalisme prajurit, tetapi juga bisa memberi dampak ekonomi lokal.

“UMKM tumbuh setiap ada latihan. Kami berharap Bukit Suligi bisa dijadikan pusat pelatihan,” katanya. Namun ujarnya, kalau di balik gegap gempitanya latihan tempur, terdapat persoalan klasik yaitu akses jalan yang tampak rusak.

Dimana sebutnya, untuk jalur 25 kilometer, yaitu dari Simpang Kokar itu menuju Bukit Suligi masih berupa tanah, berlubang, dan becek, bahkan sempit. Dengan kondisi itu, truk pengangkut ranpur ini bahkan sempat juga terjebak lumpur.

Dalam hal ini, seorang tokoh masyarakat Aliantan yaitu H. Herman Datuk Panglimo Sultan, mengatakan, bahwa ini merupakan. jalan provinsi, tapi kondisinya rusak parah. Padahalkan ini yang menghubungkan antar kabupaten. Ironi kian terasa, Bukit Suligi ini bukan sekadar lokasi latihan militer.

Diketahui, kawasan setinggi 812 meter di atas permukaan laut itu pernah menyabet Juara I Anugerah Pesona Indonesia 2019, yakni untuk kategori wisata dataran tinggi terpopuler. Sejak 2021, bukit ini sudah lima kali jadi arena latihan ranpur TNI, sekaligus tempat pembaretanya TNI/Polri dan bumi perkemahan pramuka.

Bagi masyarakat, katanya, itu kebanggaan atas kepercayaan TNI AD menempatkanya Aliantan sebagai lokasi latihan bercampur dengan kekecewaan terhadap pemerintah daerah. Mereka berharap itu perhatian tak hanya datang disaat ranpur menggelegar, tetapi juga ketika jalan porak-poranda.

“Bukit Suligi berpotensi jadi pusat wisata sekaligus strategis untuk TNI. Karena itu, jalan menuju ke sana harus jadi prioritas,” tegas Herman. Sebutnya, diketahui dalam hal ini masyarakat berbondong-bondong melihat kendaraan tempur dari dekat.

Tapi sambungnya, selepas hal keramaian itu, lumpur dan serta lubang di jalan tetap menanti. Arena latihan tempur modern itu, ironisnya, masih terkepung akan hal akses jalan yang tertinggal. Maka diharapkan itu pemerintah cepat tanggap. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.