Heboh Soal Daerah Istimewa Riau, Ketua KNPI Larshen Yunus: Urgensinya Apa? Masih Banyak Hal Lebih Penting
DERAKPOST.COM – Beberapa kelompok masyarakat Provinsi Riau kini disibukkan dengan Pembentukan Daerah Istimewa. H informasinya hal itu sengaja dihembuskan. Isu demikian itu justru dijadikan konsumsi bersama, berbagai kalangan silih berganti menyatakan dukungannya.
Terkait hal ini, Pimpinan Induk Organisasi Kepemudaan (OKP) terbesar dan tertua di Republik ini angkat bicara. Menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Riau Larshen Yunus, bahwa masih banyak hal yang harus dibicarakan berkaitan dengan kesejahteraan rakyat adalah yang paling utama.
Mantan Presiden Mahasiswa Sosialis Riau itu menjelaskan bahwa halnya isu tentang kesejahteraan rakyat adalah paling utama. Artinya, kata aktivis Anti Korupsi ini, jangan akan kehebohan soal pembentukan Daerah Istimewa Riau digaungkan. Dikarena hanya menghabiskan energi saja. Disaat ini, Riau justru disibukkan dengan berbagai agenda seremonial saja.
Larshen Yunus ini mengajak semua pihak untuk benar-benar cerdas dalam menyikapi isu tak berbobot seperti itu, apalagi jikalau pada akhirnya dapat mengandung muatan kepentingan dari segelintir kelompok yang hanya memperkaya dirinya sendiri. Karena
urgensi dan esensinya apa sih? Hal untuk Daerah istimewa itu tujuannya apa?
“Memangnya sudah dilakukan diskusi dan kajian yang mendalam? Coba itu kita lihat Daerah Istimewa Aceh dan Yogyakarta. Hal itu saat ini apa yang membuat lebih maju dari Riau? Pertumbuhanya ekonomi serta kesejahteraan rakyat tetap minim. Jogja itu ditopang dari segi peninggalannya sejarah, sementara justru kondisi Aceh juga sangat memprihatinkan. Jikalau soal Peninggalan situs sejarah, Riau juga minim, karena yang lebih dominan itu berada di Kepulauan Riau sana,” ujarnya.
Larshen Yunus lagi-lagi menegaskan, maka harusnya semua pihak saat ini membahas soal urgensi dan esensi pada pelaksanaan Satgas PKH di Riau, kehadiranya Koperasi Merah Putih, keberpihakan dari PT Agrinas itu yang sudah mengelolah Ex Kebun milik Duta Palma Group, kehadiran dan peran PT PHR yang resmi merebut aset PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI), manfaatnya BUMD milik Pemprov Riau faktanya justru sering menetek APBD,” katanya.
Larshen Yunus kandidat Ketua Umum DPP KNPI itu mengatakan, bahwa dari pihaknya secara tegas mengatakan, Riau tidak butuh istimewa, karena sudah bosan juga dengan istilah kata-kata bual membual dan bahkan omon-omon. Yang dibutuhkan untuk disaat ini adalah aksi nyata. Artinya, APBD jangan dihabiskan hanya untuk kegiatan yang juga tidak produktif. (Rilis)