DERAKPOST.COM – Gubernur Riau Syamsuar apresiasi seluruh pihak berjibaku mencegah hal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terjadi. Sehingga menurun bencana ini. Dan sejak tahun 2020 sampai sekarang tak ada lagi Karhutla skala besar.
“Keberhasilan menangani Karhutla di Provinsi Riau tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik Pemerintah, TNI-Polri. Serta seluruh lapisan masyarakat yang selalu siap siaga mengendalikan kebakaran jika ditemukan titik api. Sehingga bencana asap tak terjadi,” katanya.
Ia mengatakan, bahwa hubungan Pemerintah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau terjalin dengan baik sehingga jika ada persoalan ini bisa diatasi bersama.
Sebab tanpa kerja sama yang baik dan dukungan semua stakeholder tidak akan mungkin kita dapat membangun daerah ini dengan baik.
Sebagai informasi, dalam mengantisipasi Karhutla, pada 13 Februari 2023 yang lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan melalui Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.191/II/2023.
Jika dibandingkan tahun 2022, total luas Karhutla di Riau jauh menurun. Penurunan ini tidak terlepas dari peran Pemerintah Daerah bersama TNI, POLRI, BNPB, KLHK dan semua pihak yang bersinergi.
Upaya yang dilakukan terus membuahkan hasil, luasan lahan terbakar sejak tahun 2019 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2019, luasan Karhutla 3.818,79 Ha, pada tahun 2020 1.337,55 Ha, pada tahun 2021 1.121,58 Ha, tahun 2022 1.046,85 Ha dan per 27 Juli 2023 tercatat seluas 862,89 Ha.
Pemprov Riau telah berusaha untuk memberikan upaya yang terbaik dengan mengerahkan sumberdaya yang miliki dengan didukung dan didampingi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan segala upaya penanggulangan dengan tidak mengenal hari libur.
Seperti pengerahan Satgas Bidang Pemadaman Darat (TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD Damkar, Kelompok Masyarakat/MPA), Satgas Bidang Perawatan dan Pelayanan Kesehatan, Satgas Bidang Penegakan Hukum, Satgas Bidang Pemadaman melalui udara dengan menggunakan Water Bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). **Rul