PEKANBARU, Derakpost.com- Diketahui akhir-akhir ini, bahwasa Agung Nugroho mendapat serangan berbagai pihak. Hal ini menurut Pengamat Politik yang dari Universitas Riau (Unri) Tito Handoko itu dikarenakan karir politik dari Ketua DPD Demokrat Riau yang cepat melesat dan moncer
“Agung Nugroho itu, target lawan politik yang karena karir politiknya dinilai telah terlalu kencang. Ketua DPD Demokrat Riau Agung Nugroho cepat melesat dan moncer membuat ia menjadi target dari lawan politik,” katanya.
Menurut Tito, masa depan politik Agung cukup menjanjikan karena sudah menduduki jabatan Wakil Ketua DPRD Riau dan ketua di partai besar seperti Demokrat pada usia di bawah 40 tahun.
“Karir politik Agung terlalu kencang, padahal dia masih sangat muda. Dia akan jadi tokoh penting di kemudian hari. Karirnya yang cepat ini tentu mengubah peta politik yang sudah dirancang politisi-politisi sebelumnya,” ujar Tito.
Lanjut dia, jika dilihat dari cara berpolitik Agung dalam tiga tahun terakhir, terlihat bahwa Agung memiliki kelihaian dalam memainkan ritme politik, terutama dalam merebut kursi Ketua DPD Demokrat Riau.
Agung dinilai cukup mampu memobilisasi dukungan dibanding politisi senior yang ada di Demokrat. Terbukti ia bisa mendapatkan 10 dukungan dari 12 DPC se-Riau.
Karir mentereng Agung inilah yang membuat politisi-politisi lain terutama lebih senior merasa tersaingi. Sehingga, Agung dianggap sebagai ancaman yang harus segera disingkirkan.
Tak heran, Agung kerap menjadi target oleh pihak-pihak tertentu untuk dijatuhkan. Salah satunya kasus dugaan pemalsuan surat nikah yang berujung pelaporan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Riau. Namun, laporan tersebut akhirnya ditolak oleh BK.
Menurut Tito, lawan-lawan politik menjadi ‘pisau bermata dua’ bagi Agung. Di satu sisi akan jadi kerugian, namun akan jadi keuntungan jika Agung mampu melakukan manajemen isu.
“Kalau Agung bisa memposisikan diri sebagai korban kriminalisasi, Agung akan mendapatkan keuntungan dari sini, di sini kepiawaian berpolitik Agung diuji lagi,” katanya. **Rul