DERAKPOST.COM – Adanya permasalahan kekerasan oleh guru di SMKN 5 Pekanbaru, pada sejumlahan siswa ini menjadi sorotan tajam para pihak. Ini, tak menggambarkan sikap sebagai tenaga pendidik. Dalam hal ini, diharap aparat terkait menanganinya.
Kecaman tersebut seperti disampaikanya Pengurus Pemuda LIRA Provinsi Riau. Hal itu, diungkapkan Rezha kepada wartawan, Rabu (20/8/2024), bahwa kekerasan yang dilakukan oleh guru di SMKN 5 Pekanbaru tersebut sangat tidak menggambarkannya sebagai guru atau tenaga pendidik.
Dia mengatakan, bahwa adanya kekerasan terhadap siswa tersebut tidak terlepas dari perananya Kepala SMKN 5 Pekanbaru Dwi Bowo Sukmono. Dikarena katanya, semua kejadian pada sekolah ini tentu tak terlepas akan peranan dari kepala sekolah di dalam hal pembinaan civitas akademika.
Dikatakan dia, sesuai keterangan dari salah satu orang tua siswa yang tak mau disebut namanya, juga menceritakan kepada awak media. Awalnya mereka ketahuan merokok elektrik (Vape, red) itu yang terus dipanggil oleh salah satu oknum guru, tapi langsung saat itu dipukul bagiannya kepala.
Hal demikian ini, sambung Ketua OKK DPW LIRA Riau, bahwa hal pemukulan terhadap siswa sebanyak tujuh orang tersebut tentu sangat tidak dapat diterima itu secara akal sehat. Sebab, diakibat kekerasan dilakukan guru tersebut, bahkan ada siswa ini sampai halnya itu dirawat di Rumah Sakit.
Disebutnya, dalam hal ini diharapkan pada pihak terkait yakni dari Kepala SMAN 5 ini memberikan sanksi tegas pada guru yang melakukan kekerasan tersebut. Sehingga, hal itu ada efek jera dan jadi pembelajaran bagi yang lainnya. “Hingga saat ini, belum ada sanksi dari sekolah,” katanya.
Rezha mengatakan, LIRA ini sebagai salah satu organisasi yang peduli terhadap dunia pendidikan, tentu geram mendengar kabar kekerasan terjadi di lingkung sekolah. Yang diketahui bahwa dunia pendidikan itu untuk mencerdaskan anak bangsa, dan memberi ilmu pendidikan yang bermanfaat.
Maka sambungnya, pemukulan dilakukan dibagian kepala itu sudah sangatlah tidak pantas. Sebab apapun itu kesalahan yang dilakukan anak didik tersebut bukan pula dengan tindak kekerasan seperti hal telah dilakukan guru itu. Rezha mengatakan, hal ini akan dilanjutkan ke Disdik Riau. (Dairul)