Edy Afrizal Sebut Tiga Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Sudah Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi
DERAKPOST.COM – Saat ini, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, Edy Afrizal mengatakan, sudah tiga daerah kabupeten/kota menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Ketiga daerah itu adalah Rohul, Inhil dan Siak.
“Sudah ada tiga kabupaten/kota di Provinsi Riau yaitu Rohul, Inhil dan Siak tetapkan itu siaga darurat bencana hidrometeorologi. Penetapan status tersebut sebagai bentuk antisipasi potensi bencana karena saat ini Riau sudah memasuki musim hujan,” sebut Edy Afrizal kepada wartawan.
Terkait ini sambungnya, seiring itu disikapi Pemerintah Provinsi Riau untuk mengambil langkah antisipatif yaitu mendirikan posko koordinasi menghadapi potensi bencana hidrometeorologi tersebut. Seperti terjadi banjir dan longsor.
Kesiapsiagaan ini menyusul penetapan Status Siaga Bencana Hidrometeorologi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, pada 1 Desember lalu.
Bahwa kesiapan ini merupakan tahap awal dalam strategi penanggulangan bencana di Riau, mencakup sosialisasi dan pendirian posko pemantauan. Selain itu pihaknya juga menyiagakan total 21 unit alat berat dan truk untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.
Penyiagaan alat berat dilakukan melalui koordinasi erat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau.
“Persiapan kita di tahap awal ini sosialisasi, dirikan posko dan pemantauan. Termasuk koordinasi dengan Dinas PUPR untuk siaga di lokasi rawan bencana,” kata Edy Afrizal.
Untuk mengantisipasi terjadi bencana di kabupaten/kota, Pemprov Riau telah membuat surat edaran terkait antisipasi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem ke bupati/walikota
“Kami sudah melakukan mitigasi daerah rawan bencana banjir dan longsor di kabupaten kota se-Riau. Mengingat saat ini Riau sudah memasuki musim hujan, dan diperkirakan berlangsung sampai Januari 2026 mendatang,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi kepada kabupaten/kota.
“Dengan begitu mereka bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan guna mengurangi resiko atau dampak bencana hidrometeorologi,” ujarnya. (Dairul)