Dua Jembatan di Meranti Jadi Prioritas untuk Pembangunan

0 169

DERAKPOST.COMKeberadaan jembatan cukup penting keberlangsunganya sistem transportasi warga. Jaringan jalan dalam suatu sistem transportasi darat akan bisa  terhenti jika fasilitas penghubung tersebut rusak atau putus, sehingga mengganggu mobilitas banyak warga.

Seperti yang terjadi di Kepulauan Meranti. Dua jembatan penghubung di dua kecamatan putus, pascaambuk termakan usia. Dua jembatan tersebut terdiri dari Jembatan Panglima Sampul di Kecamatan Tebingtinggi Barat dan Jembatan Perawang di Kacamatan Tasik Putripuyu.

Kedua jembatan itu sebagai penghubung vital sejumlah kecamatan yang tersebar. Termasuk salah satu akses pendukung masyarakat menuju Selatpanjang sebagai pusat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Artinya keberadaan jembatan pengganti cukup dinanti untuk memulihkan kembali kemudahan akses dan manfaat praktis, terutama dalam meningkatkan ekonomi warga lokal yang turut menjadi target pemerintah daerah setempat.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini dilaksanakan Plt Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H Asmar bersama jajaran di tengah keterbatasan persediaan keuangan dampak pemotongan DBH Migas dan Nonmigas.

Ia bersama jajaran memperkuat intensitas koordinasi dengan Pemprov Riau yang memiliki fungsi dan tanggung jawab terhadap keberadaan kedua jembatan tersebut.

“Kami terus berkoordinasi bersama Provinsi Riau terhadap rencana pembangunan kembali kedua jembatan setelah ambruk beberpa waktu lalu. Karena, keberadaan dua jembatan ini benar- benar menjadi urat nadi ekonomi warga,” ujarnya.

Asmar bersyukur berkat komunikasi yang baik dari pemerintah di bawah kepemimpinannya, upaya dalam percepatan terhadap rencana pembangunan kedua jembatan masuk dalam kebijakan skala prioritas oleh Pemerintah Provinsi Riau.

“Alhamdulillah gambaran hasil telah nampak. Tentu ini berkat upaya kita dalam membangun jalinan komunikasi yang baik kepada Pemprov Riau sehingga, pembangunan kedua jembatan masuk dalam skala prioritas,” ujarnya.

Rencana itu turut diakui Pemprov Riau. Seperti Jembatan Perawang di Kecamatan Tasik Putripuyu, yang menghubungkan Desa Bandul dan Desa Selat Akar, yang roboh beberapa waktu lalu kini kembali dibangun Pemerintah Provinsi Riau.  Pembangunan jembatan ini menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni tahun 2024.

Jembatan Perawang merupa infrastruktur vital bagi warga Desa Bandul dan Desa Selat Akar, begitu juga beberapa desa di Kecamatan Merbau dan Tasik Putripuyu, jembatan ini juga merupakan akses utama warga Kepulauan Meranti untuk bepergian ke Kabupaten Bengkalis.

Robohnya jembatan ini pada Agustus 2023 menyebabkan terputusnya akses antara kedua desa dan mengganggu mobilitas serta perekonomian warga setempat.

Pembangunan jembatan ini menjadi prioritas utama dalam anggaran 2024. Proyek konstruksi dengan nama Pembangunan Jembatan Selat Akar pada Ruas Jalan Tanjung Padang-Belitung itu dianggarkan sebesar Rp36.700.000.000 dan pengawasan pembangunan sebesar Rp661.000.000.

“Pembangunan kembali Jembatan Perawang menjadi prioritas kami karena pentingnya aksesibilitas bagi warga beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dengan menggunakan APBD murni 2024, kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini secepatnya,” kata Pj Gubernur Riau SF Hariyanto dalam pernyataan resminya.  (Atan)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.