DERAKPOST.COM – Diduga kurang akan pengawasannya pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Dr Sutomo, berada di
RT 3/RW 2, Dusun Rukun, Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis sangat tidak memuaskan.
Terlihat pada proyek Peningkatan Jalan Sutomo Bantan Tengah Ulu Pulau, yang sekaligus dalam pembuatan parit beton. Hal itu, ditemukan ada penurunan pada parit beton yang sehingga menimbulkan keretakanya pada hampir seluruh Balok Sengkang Parit Beton dan pada dinding parit beton. Padahal proyek diketahui itu baru siap dikerjakan.
Diketahui proyek anggaran Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, yang sebagai hal
tertera di papan plang proyek dilaksana CV USAHA MUDA SEKAWAN dengan no kontrak 40-SPP/PUPR, BPJJ / V / 2023. Dengaan nilai Pagu Anggaran sebesar Rp 1,455.370.00 -. Sumber Dana APBD Bengkalis, diawasi Konsultan Pengawas CV ANTARA CONSULTAN. Yakni dengan pelakanaan 120 hari kerja kalender yang dimulai tanggal kontrak 30 Mei 2023.
Karena, diduga pengerjaan proyek yang asal-asalan tersebut menuai polemik di masyarakat, LSM dan bahkan wartawan yang sehingga ini menjadi viral di media sosial (Medsos) pada beberapa minggu belakangan ini. Memang diketahui, saat itu proyek pekerjaan tersebut diperbaiki kembali oleh rekanan kontraktor dengan melapis Balok Sengkang, namun masih tetap saja mengalami keretakan.
Seperti yang disampaikan oleh seorang warga kepada wartawan. “Memang ada dilakukan pekerjaan perbaikan tersebut oleh rekanan kontraktor dengan melapis Balok Sengkang, namun itu masih tetap saja mengalami keretakan. Lihat saja in
beberapa bagian titik. Seperti hal, pada Balok Sengkang, Topi Parit Beton, juga pada Dinding Parit. Hal itu masih tetap mengalami keretakan,” katanya.
Warga yang tak sedia disebutkan nama ini mengatakan, diduga pada perkerjaan proyek tersebut lemahnya pengawasan dari konsultan pengawas maupun pihak Dinas PUPR terkait, yang sehingga telah memberikanya peluang kepada rekanan kontraktor yang pelaksanaan perkerjaan tanpa memikirkan mutu bahkan kualitas dari pembangunan parit beton.
“Saya menduga, akibat kelemahan dan kelalaian konsultan pengawas maupun dari pihaknya Dinas PUPR, sehingganya pekerjaan proyek dipaksakan oleh pihak
rekanan kontraktor demi bisa mengejar waktu. Sehingga parit beton mengalami penurunan dan menimbulkan keretakan pada Balok Sengkang dan lainnya. Maka ini proyek asal-asalan,” ujarnya.
Sementara itu, ditemui Ketua RT Dusun Rukun Suparman kepada wartawan, dia mengatakan, terkait ada pembangunan proyek di daerahnya ini, tentunya sangat ucapkan terimakasih ke pemerintah, hal telah melakukan pembangunan. Namun sebagai warga masyarakat tentu sangat menyayangkan sekali, dengan hasil dari pembangunan tersebut. Karena ini, baru saja diselesaikan dikerjakan, tapi sudah mengalami kemiringanya jalan.
“Pada dasarnya, saya selaku RT bahkan mewakili warga setempat, tentu sangat berterimakasih membangun jalan kami yang sudah rusak dan juga masyarakat merasa bersyukur ini pada pemerintah, yang mana telah berupaya membangun jalan, dan turap sehingga memudahkan aktivitas warga masyarakat. Tetapi kami ini sangat menyayangkan sekali dengan hasil pembangunan tersebut yang mana ada keretakan,” kata Suparman.
Tambahnya lagi, setelah pembangunan jalan ini selesai dikerjakan, ini juga telah memakan korban kecelakaan, sebanyak enam kali dari pengendara bermotor itu jatuh yang diakibat dipenghujung akhir pekerjaan kelandaianya hanya ditengah. Begitu juga, hal jembatan rumah-rumah warga yang dibongkar pihak kontraktor itu tidak dilakukan perbaikan ulang. Hal ini, tentu masyarakat kecewa.
“Padahal sudah berulang kali diminta ke pengurus proyek itu untuk dibuat bagus seperti sedia kala. Tapi hal itu tidak juga dilakukan,” kata Suparman dengan nada kesal. Yang sangat parahnya lagi, sebut Suparman, adanya saluran parit menjadi tersumbat dikarena ada banyak sampah di dalam parit itu belum dibersihkannya rekanan kontraktor. Padahal sampah itu datangnya dari perkerjaan ini.
Suparman juga menambahkan, hal yang parahnya lagi sisa-sisa batu konkret dan tanah berada di dalam parit itu dibiarkan dengan begitu saja oleh rekanan. Sebab saat ini pekerjaan sudah selesai, namun kontraktor pelaksana itu tak membuang dan atau tidak dibersihkan. Sehingga air tidak mengalir. Padahal tujuan dibangun parit tersebut supaya air dengan mudah mengalir. Apa gunanya dibangun jikalau keadaanya yang begitu saja.
Terkait adanya keluhan-keluhan dipapar oleh warga dan juga Ketua RT setempat ini saat dikonfirnasi kepada Kadis PUPR Bengkalis itu melalui Kabid Bina Marga Irjauzi dan PPTK Islam Iskandar. Tetapi tidak bisa dihubungi nomor hpnya, yang dikarenakan tidak aktif sampai berita ini diunggah, begitu juga hal dengan pihak rekanan kontraktor belum bisa dimintai tanggapanya. **Mid/Rul