Di Kuliah Umum Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Ketua PWI Riau Raja Isyam Paparkan Tantangan Jurnalis

0 70

DERAKPOST.COM – H Raja Isyam Azwar hadir sebagai pemateri pada Kuliah Umum Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Senin (8/9/2025). Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau paparkan pemahaman terkait sistem kerja jurnalis ditengah digitalisasi.

Hal itu disampaikan Raja Isyam terhadap mahasiswa baru di Universitas Hang Tuah Pekanbaru. “Jurnalistik adalah pekerjaan sangat berpengaruh pada perkembangan. Bukan hanya memberi informasi, jurnalis harus mampu mendengar halnya aspirasi masyarakat disampaikan ke pemerintah,” kata Raja Isyam Azwar.

Di tengah digitalisasi yang berkembang pesat, Raja Isyam menyebutkan peran jurnalis menjadi sangat krusial. Bukan hanya penyampai informasi akirat, namun juga menjadi edukator masyarakat dan katalis perubahan sosial.

“Jurnalis harus adaptif terhadap perubahan, mampu memverifikasi fakta di tengah banjir hoaks, serta tetap memegang teguh kode etik jurnalistik untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik,” kata Raja Isyam.

Dikatakannya, jurnalis harus mempu menyajikan informasi yang telah diverifikasi kebenarannya agar tidak menjadi penyebar disinformasi. Kemudian jurnalis harus menjunjung tinggi kode etik untuk menjaga integritas, objektivitas, dan membangun kembali kepercayaan publik.

“Jurnalis juga harus mampu menjadi pilar demokrasi, harus mampu mengawasi jalannya pemerintahan dan kebijakan dengan menyuarakan aspirasi publik, sesuai dengan Undang-Undang Pers,” katanya.

Meskipun begitu, Raja Isyam menyebutkan jurnalis juga memiliki berbagai tantangan di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi. Mulai dari maraknya hoaks, tekanan, dan perubahan konvergensi.

“Kementerian Kominfo mencatat 1.923 hoaks terdeteksi sepanjang 2024 dengan tema politik dan keamanan. Maka dari itu penyebaran informasi palsu harus bisa diatasi jurnalis, karena ini sangat menyangkut pada kepercayaan publik terhadap media,” ungkapnya.

“Jurnalis tentu memiliki tekanan untuk mendapatkan klik dan iklan. Ini tentu saja berdampak pada turunnya kualitas dan kedalaman pemberitaan,” pungkasnya.  (Rilis)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.